Jangan Sampai Jokowi Seperti Ahok, Tiba-Tiba Anjlok

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai Jokowi perlu sangat berhati-hati dalam bersikap maupun berkata-kata dalam beberapa bulan ke depan.
Karena jika sampai melakukan blunder politik, akibatnya bisa sangat fatal bagi pencalonannya sebagai presiden di Pilpres 2019.
"Kondisi politik ke depan ini antara lain ditentukan Jokowi. Kalau sampai melakukan blunder politik efeknya tentu tidak akan baik," ujar Ujang kepada JPNN, Selasa (3/4).
Menurut pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia ini, ada beberapa risiko besar jika Jokowi melakukan blunder politik.
Pertama, sejumlah partai pendukung bisa saja mencabut dukungan. Kemudian berkoalisi dengan pihak sebelah atau membentuk poros baru.
"Jika ini yang terjadi maka akan ada banyak capres atau cawapres di Pilpres 2019," ucapnya.
Efek lain kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini, mantan Wali Kota Surakarta tersebut mengalami nasib yang sama seperti mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Jokowi diingatkan agar hati-hati mengeluarkan pernyataan agar tidak muncul blunder politik, seperti pernah dialami Ahok.
- PSI Adopsi Ide Partai Super Tbk Jokowi, Ini Kata Pakar soal Dampaknya
- Siap Bergabung, Bara JP Nilai Partai Super Tbk ala Jokowi Punya Potensi Besar
- Survei LPI, Boni Hargens: Jokowi Tepat Jadi 'Penasihat Agung' Presiden Prabowo
- PSI Perorangan Kendaraan Politik Anyar Jokowi? Pakar Bilang Begini
- Sebut Partai Perorangan Sudah Diadopsi, Jokowi Ingin Membesarkan PSI?
- Hasto Terima Serangan Masif Setelah PDIP Umumkan Pemecatan Jokowi