Jangan Sampai Kecanduan, Ini Manfaat Detoks Media Sosial
jpnn.com - Merasa kecanduan media sosial—terus memantaunya setiap waktu. Misalnya, saat makan, kerja, bahkan saat bersama orang lain? Apalagi sampai memengaruhi kesehatan mental?
Itu salah satu tanda Anda mesti detoks media sosial.
Di tengah perkembangan teknologi yang pesat dan dinamis, pola komunikasi masyarakat pun ikut berubah. Media sosial telah menjadi salah satu bagian besar dalam perubahan tersebut.
Kini, mencari tahu kabar rekan atau sahabat lama tak lagi sulit—cukup lihat akun media sosialnya dan seketika Anda tahu kegiatannya.
Lebih jauh lagi, media sosial bertransformasi menjadi peluang bisnis, tempat mencari pekerjaan, hiburan, bahkan tempat seseorang mengaktualisasi diri.
Fungsi-fungsi media sosial yang disebutkan tadi membuat banyak orang sulit untuk tidak mengecek notifikasi media sosial yang masuk. Bahkan, tak sadar telah kecanduan.
Kecanduan di sini meliputi terus-terusan memantau media sosial; terus mengeceknya saat sedang bersama teman, pasangan, atau orang lain; hal pertama yang dicek setelah bangun tidur; atau sampai menganggap medial sosial lebih “nyata” dari kehidupan nyata.
Bila Anda mengalami tanda-tanda di atas, pertimbangkan untuk melakukan social media detox.
Detoks media sosial adalah sebuah upaya secara sadar untuk membatasi penggunaan media sosial selama periode waktu tertentu.
- Ini 6 Penyebab Perut Buncit dan Cara Mengatasinya, Simak
- Mas Ghif Ungkap Cara Kerja Propaganda yang Efektif di Era Digital
- Stres di Tempat Kerja Picu Merokok? Kenali Gejalanya dan Alternatif Mengatasinya
- Kuki Nabilla Sampaikan Harapan untuk Masa Depan Indonesia Lewat Lagu
- Gen Z Rentan Stres, Timezone Indonesia Punya Solusinya
- Sakit Kepala Setelah Bangun Tidur? Ini 5 Tip untuk Mengatasinya