Jangan Sampai Laporan Lembaga Negara di Sidang Tahunan Hanya Seremonial
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Arwani Thomafi berharap penyampaian laporan kinerja lembaga negara di Sidang Tahunan MPR tidak hanya menjadi seremonial saja.
Arwani menjelaskan ketika dalam praktiknya laporan itu hanya diwakili oleh presiden, maka penyampaiannya terkesan normatif, bahkan ada yang menyebut sekadar basa-basi atau terjebak pada seremonial semata.
“Ini harus dicari titik temunya. Jadi, antara keinginan yang secara ideal bahwa forum itu bisa menjadi semacam betul-betul laporan lembaga negara, tetapi di sisi lain jangan sampai forum itu hanya menjadi semacam seremonial belaka,” kata Arwani dalam Diskusi Empat Pilar MPR “Akuntabilitas Laporan Kinerja Lembaga Negara melalui Sidang Tahunan MPR" di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (3/8).
Wakil ketua Komisi II DPR itu berharap Sidang Tahunan MPR 14 Agustus ini ada perkembangan baik itu dari sisi durasi, maupun laporan.
Dia menyarankan bila durasi penyampaian tidak bisa lama, maka harusnya ada lampiran-lampiran yang bisa dibaca rakyat dan menjadi dokumen terbuka.
“Spirit-nya tidak keluar dari spirit open government dan juga keterbukaan informasi publik dan memberikan dampak ke depan atau pascapenyampaian di forum sidang tahunan,” jelas Arwani.
Sosok yang karib disapa Gus Aang itu mengatakan dengan demikian ada perbaikan yang diharapkan rakyat, maupun evaluasi-ebaluasi yang disuarakan masyarakat selama ini.
Menurut dia, hal ini harus ditanggapi dan diperhatikan para pimpinan lembaga tinggi negara sehingga forum sidang tahunan itu betul-betul berdampak dan dirasakan masyarakat.
Gus Aang berharap penyampaian laporan kinerja lembaga negara di Sidang Tahunan MPR tidak terkesan seremonial belaka.
- Pesan Khusus Plt Sekjen Siti Fauziah Saat Pimpin Mutasi di Lingkungan Setjen MPR
- Ketua MPR Ingatkan Perlunya Perbaikan Demokrasi Indonesia
- Jokowi Minta Maaf Seraya Wajah Memelas, PDIP: Sudah Biasa
- Mbak Ning Anggap Jokowi yang Menciptakan Gelombang, Bukan Menyelesaikan Persoalan
- Bamsoet Minta Indonesia Menyiapkan Strategi Kedaulatan Pangan, Bukan Ketahanan
- Jokowi Mohon Maaf untuk Setiap Hati yang Mungkin Kecewa