Jangan Sampai Penembakan TNI di Kepri Berlanjut
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR, Tantowi Yahya meminta Kepala Staf Angkatan Darat dan Mabes Polri menginstruksikan jajarannya di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menahan diri pasca-insiden penembakan Anggota TNI oleh Brimob tadi malam.
Politikus Partai Golkar itu mengatakan, harus dipastikan insiden penembakan itu tidak berlanjut. Karena itu kedua pihak harus sama-sama menahan diri dan menunggu tim yang sudah dibentuk Polda Kepri dan Dandrem setempat menuntaskan penyelidikan peristiwa itu.
"(Penembakan itu) Jangan sampai merembet lah. Harus dipastikan kedua institusi di daerah menjaga komunikasi pasca kejadian ini," kata Tantowi saat dihubungi, Senin (22/9).
Tantowi mengaku belum mengetahui detail peristiwa berdarah antara polisi dengan TNI. Namun, dia sangat menyayangkan insiden berupa penembakan yang melibatkan aparat negara yang masih saja terjadi di daerah.
Empat anggota TNI Yonif 134/TS menjadi korban penembakan yang diduga dilakukan oleh anggota Brimob di Markas Komando (Mako) Brimobda Kepri. Keempat anggota TNI itu yang tertembak di bagian pahanya itu adalah, Pratu Ari Kusdiyanto, Prada Hari Sulistiyo, Praka Eka Basri dan Pratu Eko.
Insiden ini terjadi ketika anggota Polda Kepri dan Brimob Polda Kepri melakukan penggerebekan di salah satu gudang solar yang terletak di Jalan Trans Barelang Tambesi Batu Aji, Batam. Saat ini, kejadian tersebut masih diselidiki tim yang dibentuk Polda Kepri dan Danrem setempat.(fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR, Tantowi Yahya meminta Kepala Staf Angkatan Darat dan Mabes Polri menginstruksikan jajarannya di Provinsi Kepulauan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Riyono Komisi IV: Kenaikan PPN Bertentangan dengan Spirit Ekonomi Pancasila
- Legislator Golkar Minta Pemerintah Tolak Investasi Starlink, Ini Alasannya
- KPK Didesak Dalami Info Pertemuan Abdul Gani Kasuba dan Anak Komisaris Mineral Trobos
- Kutuk Aksi Carok di Sampang, Kiai Nasih Dorong Proses Hukum yang Cepat
- Pj Gubernur Sumut Jajaki Kerja Sama Pendidikan dan Perdagangan dengan Jepang
- Forum Kiai Jakarta Sebut Pernyataan Suswono Bukan Penistaan Nabi Muhammad