Jangan Sampai Polisi Tertular Penyakit Mafia Bola
jpnn.com, JAKARTA - Pakar Hukum Pidana Trisakti Abdul Ficar Hadjar mengatakan langkah Polri untuk memproses hukum terhadap jaringan mafia bola memang tepat. Mafia bola ini bisa dikenai pidana dengan sejumlah pasal, seperti penipuan atau pemerasan.
”Atau, malah bisa dipandang kalau mafia bola ini sebagai upaya sabotase terhadap olah raga sepak bola di Indonesia,” tutur Abdul
Proses hukum terhadap mafia bola ini memang perlu diapresiasi. Namun begitu, ada hal yang perlu diwaspadai. Yakni, jangan sampai polisi tertular dengan penyakit mafia bola.
Sehingga, kasus bisa menguap dan lama-lama berhenti. ”Jangan sampai kasus ini ujungnya dituntut ringan,” paparnya.
Karena itu, perlu pengawasan untuk mencegah potensi main mata diantara penegak hukum. Kalau memungkinkan bisa dengan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). ”Agar meminimalisir kemungkinan pengaturan pasal terhadap mafia bola,” jelasnya.
Dwi Irianto alias Mbah Putih. Foto: File Radar Jogja
Dia menuturkan, penegakan hukum terhadap mafia bola ini jangan menjadi tindakan utama. Sebab, penegakan hukum itu hanya pendorong.
Langkah Polri mengusut jaringan mafia bola patut diapresiasi, namun harus dipastikan proses hukum bisa tuntas.
- Jangan Coba Main Sabun di Liga 2, Erick Thohir Siap Ambil Tindakan Tegas
- Erick Thohir Bakal Sikat Pelaku Match Fixing di Kompetisi Bola Indonesia
- Erick Thohir: Tak Ada Toleransi Bagi Pelaku Match Fixing
- 5 Berita Terpopuler: Info Penting Kelulusan PPPK Guru 2023, Cek Perbandingan Jumlah Peserta, Ada Isu Tak Sedap
- Tiga Tersangka Mafia Bola Match Fixing Ditahan
- Sejak 2008 Aktor Intelektual Kasus Pengaturan Skor Ini Tidak Pernah Tersentuh Hukum