Jangan Sebar Hoaks dan Ujaran Kebencian Jelang Pilpres 2019
jpnn.com, JAKARTA - Pakar komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengajak seluruh masyarakat lebih bijaksana bila berselancar di dunia maya menjelang Pilpres 2019.
Dia meminta seluruh seluruh warga tidak menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian di media sosial.
“Baik buruknya dan masa depan Indonesia tergantung dari kita semua. Jangan sampai gara-gara jempol kita, Indonesia pecah,” kata Hendri, Rabu (19/9).
Dia mencontohkan Pilpres 2019 seperti sebuah pertandingan sepakbola yang terdiri dari fan, tim, dan pemain.
“Intinya, boleh ramai saat mendukung pemain bertanding di lapangan. Namun, kalau pertandingan sudah selesai, kedua kubu pun juga harus akur lagi dan damai. Itu yang harus kita siapkan,” imbuh Hendri.
Founder lembaga survei KedaiKopi itu juga menyarankan kubu Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno lebih bijak saat berkampanye.
“Saya percaya kalau bicara politik hanya sampai dagu, enggak sampai hati. Kalau sampai dagu itu, selesai. Asal otaknya dingin. Kalau sampai hati, susah. Sebab, di sana ada cinta dan benci,” tegas Hendri. (jos/jpnn)
Pakar komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengajak seluruh masyarakat lebih bijaksana bila berselancar di dunia maya menjelang Pilpres
Redaktur & Reporter : Ragil
- Ajudan Pastikan Rekaman Suara Mirip Jokowi Hoaks
- Bawaslu Minta Setop Penyebaran Hoaks dan Ujaran Kebencian Terkait Pilkada Serentak
- Pilkada 2024 Telah Usai, Ketua LUIS Ingatkan Umat Muslim Jangan Terprovokasi Hoaks
- Kemendes PDT Pastikan Info Rekrutmen Pendamping Lokal Desa 2024-2025 Hoaks
- Denny Sumargo Beberkan Alasan Satroni Rumah Farhat Abbas, Khawatir Keselamatan Istri
- Ini Alasan Denny Sumargo Nekat Datangi Rumah Farhat Abbas, Oh Ternyata