Jangan Sekadar Tukar Posisi, tapi Tendang dari Kabinet
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing meminta agar Presiden Joko Widodo benar-benar serius memilih menteri jika melakukan reshuffle Kabinet Kerja.
Menurut Emrus, jangan sampai reshuffle yang dilakukan hanya sekadar memindahkan menteri yang diganti ke posisi kementerian lain.
Dia menegaskan, menteri yang terkena reshuffle harus benar-benar dikeluarkan dari kabinet. "Kalau memang presiden melakukan reshuffle, saya tidak setuju jika hanya pindah kursi dari kementerian satu ke kementerian lain," kata Emrus, Jumat (15/7).
Bukan tanpa alasan Emrus berpendapat demikian. Menurut dia, jika cuma memindahkan posisi menteri, itu tidak akan efektif. Sebab, orang yang sudah gagal memimpin kementerian, malah dipercaya menjadi bos di posisi lain di kabinet. "Kenapa? Karena orang sudah tidak berhasil di kementeriannya malah dipindahkan kementerian lain. Jadi seolah-olah mereka ini orang yang paling hebat," ujar Emrus.
Emrus menegaskan, banyak orang-orang hebat di negeri ini yang bisa ditunjuk Jokowi menggantikan menteri mengisi kementerian di Kabinet Kerja. "Dari Sabang sampai Merauke banyak pemimpin luar biasa yang bisa dijadikan menteri," ungkapnya.
Jadi, lebih baik Jokowi menghindari sikap memindahkan seorang menteri ke pos lain. Namun, tegasnya, Jokowi harus benar-benar mengeluarkan menteri itu dari kabinet. "Harusnya menteri yang kena reshuffle dikeluarkan dari kabinet, jangan cuma dipindahkan saja," tegas Direktur EmrusCorner ini.
Kalau Jokowi sekadar memindahkan posisi menteri, lanjut Emrus, itu berarti kebijakan yang diambil lebih kepada besarnya kepentingan politik. Bukan untuk memerbaiki pemerintahan dan mencapai target pembangunan menuju rakyat yang sejahtera. "Kalau dilakukan itu, kepentingannya atas dasar politik saja karena tidak enak menggusur," katanya. (boy/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing meminta agar Presiden Joko Widodo benar-benar serius memilih menteri jika
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jaksa Tolak Dengarkan Kesaksian Suami & Adik Terdakwa di Sidang Kasus Sumpah Palsu
- Ibunda Ronald Tannur Jadi Tersangka Suap, Begini Perannya
- Permintaan Pakar Intelijen Kepada TNI-Polri Terkait Kunjungan Presiden Prabowo ke Luar Negeri
- Kapolri Puji Langkah Gesit Menhut Raja Juli Bangun Kerja Sama demi Lindungi Hutan
- Raja Juli Temui Kapolri Bahas Penegakan Hukum Kehutanan
- Legislator PKS Beri Solusi Cuan Digital yang Halal Ketimbang Main Judol