Jangan Sembarangan Pilih Pencetak Soal Unas!
Sabtu, 15 Januari 2011 – 23:36 WIB
JAKARTA--Anggota Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP), Mungin Eddy Wibowo mengingatkan agar pemerintah lebih selektif dalam memilih perusahaan percetakan yang akan mencetak soal ujian nasional (Unas). Menurutnya, perusahaan-perusahaan percetakan yang hendak mengikuti tender pencetakan naskah soal Unas adalah perusahaan yang berkredibel. Mungin mendesak agar perusahaan yang mencetak soal Unas tahun lalu dan melakukan kesalahan, tidak diperbolehkan untuk mengikuti tender tahun ini meskipun nantinya pelaksanaan tender percetakan tersebut akan diserahkan ke provinsi. "Pemerintah daerah juga harus lebih jeli nantinya. Karena, jika terjadi kesalahan dan kecurangan, maka tentunya akan merugikan seluruh siswa," jelasnya.
"Pemerintah harus selektif dalam menentukan perusahaan percetakannya. Karena, kita harus belajar dari tahun lalu yang masih ada terjadi kesalahan dalam proses mencetak naskah soal Unas," ungkap Mungin di Jakarta, Sabtu (15/1).
Baca Juga:
Mungin mengingatkan jangan sampai kesalahan tahun lalu terulang kembali. Dimana sejumlah percetakan membocorkan soal dan tertukar antar jenis soal. Diakuinya, BSNP sudah memiliki puluhan nama percetakan yang tidak kredibel tahun lalu meskipun dirinya enggan untuk menyebutkan nama-nama perusahaan tersebut. "Tidak etis. Percetakannya banyak sekali yang bermasalah. Mereka bocorkan soal, kualitas tidak bagus, soal tercampur. Kita memang mencari yang murah tapi juga berkualitas. Kalau murah tapi kualitas rendah bermasalah nantinya," tandasnya.
Baca Juga:
JAKARTA--Anggota Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP), Mungin Eddy Wibowo mengingatkan agar pemerintah lebih selektif dalam memilih perusahaan
BERITA TERKAIT
- Gelar Rektor Menyapa 2024, Universitas Mercu Buana Bagikan Beasiswa
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Kabar Baik untuk Guru, Siap-Siap Saja
- Cikarang Listrindo Kembangkan SMKN 1 Babelan Menjadi Sekolah Keunggulan
- Mendikdasmen: Gelar Hasil Karya Buka Peluang Peserta Didik Mendapat Pendidikan Bermutu
- Guru Agama Bingung, Kemenag & Kemendikdasmen Lepas Tangan soal Tunjangan Sertifikasi
- Wisuda ke-7 i3L, 180 Lulusan Siap Melangkah ke Dunia Profesional