Jangan Sepele Menanggapi Curhat Teman yang Depresi

Jangan Sepele Menanggapi Curhat Teman yang Depresi
Ilustrasi depresi. Foto : Ricardo/JPNN.com

Kondisi ini digolongkan ke dalam neorotik seperti kecemasan atau fobia yang cukup banyak terjadi di masyarakat dan orang yang bersangkutan sering kali juga masih dapat berfungsi secara sosial degan baik.

Tetapi apabila mereka tidak mengelola kondisi dengan baik, sebaiknya mencari pertolongan profesional ya.

"Karena kekurangtahuan ini seringkali orang berpikirnya kalau orang memiliki gangguan mental maka mereka berarti sama seperti orang shizofrenia sehingga kita kita bilang punya masalah langsung dianggap negatif atau malah dianggap pura-pura atau malah jadi diremehkan," tutur Ika.

Kabar baik pandemi COVID-19, menurut Tala, sebagian masyarakat mulai awas pada masalah kesehatan mental.

"Ditandai dengan banyak industri pekerjaan (perusahaan dan organisasi) yang membutuhkan psikolog serta psikiater untuk meng-handle karyawan mereka baik secara langsung maupun melalui program-program edukasi," kata dia.

Jadi, sebagai kesimpulan, saat Anda menanggapi curahan hati mereka yang mengaku mengalami masalah mental, utamakan sikap responsif, bukan reaktif.

Kalaupun Anda merasa tak bisa membantunya, mintalah rekan Anda berkonsultasi dengan pakar kesehatan untuk mendapatkan penanganan.(Antara/jpnn)

Bagi anda yang menjadi tempat curhat teman yang lagi depresi, sebaiknya tidak menyepelekannya.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News