Jangan Takut Ancaman 'Reshuffle'

Seruan Buyung Nasution untuk Parpol Koalisi

Jangan Takut Ancaman 'Reshuffle'
SERUAN - Mantan anggota Wantimpres Adnan Buyung Nasution (kanan) bersama pengamat politik Boni Hargens dan Indra J Piliang, saat memaparkan "Demokrasi di Indonesia", Minggu (7/2) di Jakarta. Foto: Mustafa Ramli/Jawa Pos.
Menurut Indra, ketakutan adanya oposisi yang besar di parlemen datang dari institusi kepresidenan sendiri. Indikasi itu tampak sejak Munas Partai Golkar di Pekanbaru awal Oktober 2009. Saat Ketum Golkar periode lalu, yakni Jusuf Kalla, berpidato agar partai berlambang beringin itu menjadi oposisi, SBY langsung mereaksi.

"Bahkan, Presiden SBY sampai berpidato di istana negara, bukan di Cikeas atau Kantor DPP Partai Demokrat untuk menanggapi pernyataan JK itu," sentilnya.

Partai Golkar, imbuh Indra, tidak pernah ragu mengungkap skandal Century setuntas-tuntasnya. Sebab, komitmen itu telah menjadi salah satu rekomendasi resmi Munas Golkar kepada pengurus baru.

Indra juga menyebutkan bahwa Partai Golkar tidak pernah berkoalisi dengan Partai Demokrat. Yang ada hanya kontrak politik Partai Golkar dengan presiden dan wakil presiden terpilih. "Boediono yang menyerahkan kontrak politik itu. Dia jelas bukan orang Partai Demokrat. Ini harus klir," ujar mantan peneliti CSIS itu.

JAKARTA - Mantan anggota Wantimpres (Dewan Pertimbangan Presiden) Adnan Buyung Nasution mengkritik keras kubu SBY yang mengancam akan me- reshuffle

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News