Jangan Takut Donor, Liver Bisa Cepat Utuh Lagi
Oleh: Titin Ratna dan Nany Wijaya
Sabtu, 06 Februari 2010 – 06:54 WIB
Satu di antara sedikit anak lelaki di muka bumi ini yang terlahir dengan atresia bilieri adalah Ramdan Aldil, bocah Trenggalek berumur tiga tahun yang sebagian kisahnya sudah kami tuturkan di bagian pertama tulisan ini kemarin (5/2).
Ditambahkan oleh konsultan ahli penyakit hati anak itu bahwa sebenarnya jumlah penderita atresia bilieri di Jawa Timur lebih banyak dari itu. Tetapi, deteksinya sulit karena beberapa alasan. "Sebagian karena tidak melanjutkan pengobatan, sebagian lagi karena tidak dirujuk ke "Soetomo?, yang lain karena keburu meninggal. Anak dengan kelainan ini, jika tak segera diatasi, takkan bertahan lebih dari sembilan bulan."
Penderita kelainan harus sudah mendapatkan pertolongan sebelum usianya melampaui dua bulan. Kalau lebih dari itu, liver dan limpanya keburu rusak.
Seperti yang sudah disebutkan di serial pertama tulisan ini, atresia bilieri adalah tidak terbentuknya saluran empedu dari liver ke usus halus. Karena tidak ada jalan keluarnya, cairan empedu menumpuk dan merusak liver. Proses kerusakan itu terjadi dengan sangat cepat dan mengakibatkan kematian jika tidak segera diatasi. Untuk mengatasinya, hanya ada satu cara: Transplantasi liver. Tanpa itu, anak-anak dengan kelainan tersebut akan meninggal secara perlahan dalam usia yang sangat dini.
Ramdan Aldil dan Bilqis Anindya sama-sama mengidap atresia bilieri dan sama-sama butuh transplantasi. Bedanya, Bilqis di-Kasai, sedangkan Ramdan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408