Jangan Takut Donor, Liver Bisa Cepat Utuh Lagi

Oleh: Titin Ratna dan Nany Wijaya

Jangan Takut Donor, Liver Bisa Cepat Utuh Lagi
RAMDAN ALDIL. Setiap 24 Jam Ganti Darah.
 

Persoalannya, untuk transplantasi, dibutuhkan donor dan biaya yang tidak sedikit. Dan kebutuhan biaya itu tidak berkurang setelah pasien ditransplan. Sebab, seperti pada pasien post-transplant lainnya, anak itu harus minum obat antirejeksi (penolakan) dan imunosupresan (penekan imunitas agar tubuh tidak menolak liver baru).

 

Selain biaya, problem lain yang menghambat upaya penyelamatan bocah atresia bilieri adalah donor. Tidak banyak orang tua yang bersedia menjadi donor liver bagi anaknya. Jadi, beruntung sekali Ramdan karena dua orang tuanya siap mendonorkan liver mereka.

 

Meski liver sepasang guru negeri di Trenggalek itu sama sehatnya, dokter lebih memilih menggunakan liver sang ibu karena usia guru SDN 1 Gandusari, Trenggalek, itu sembilan tahun lebih muda daripada suaminya yang guru di SMPN 2 Tugu. Ketakutan para orang tua itu bisa dipahami karena memang belum banyak penjelasan tentang bagaimana menjadi donor liver, terutama pada anak.

 

Seperti yang telah ditulis harian ini, orang tak perlu lagi takut mendonorkan livernya karena sebenarnya mereka tak kehilangan apa-apa. Liver yang dipotong untuk donor dalam beberapa bulan saja sudah tumbuh kembali sebagaimana aslinya. Dan, selama liver dalam proses tumbuh kembali itu, donor bisa hidup normal seperti sebelumnya. Hanya butuh waktu sekitar dua minggu bagi donor untuk beristirahat. Bukan karena livernya baru dipotong, tetapi supaya luka bekas operasinya mengering dan benang jahitannya dibuka. Mereka yang pernah mendonorkan livernya pasti bisa membuktikan hal itu.

Ramdan Aldil dan Bilqis Anindya sama-sama mengidap atresia bilieri dan sama-sama butuh transplantasi. Bedanya, Bilqis di-Kasai, sedangkan Ramdan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News