Jangan Takut Donor, Liver Bisa Cepat Utuh Lagi

Oleh: Titin Ratna dan Nany Wijaya

Jangan Takut Donor, Liver Bisa Cepat Utuh Lagi
RAMDAN ALDIL. Setiap 24 Jam Ganti Darah.
 

Untuk Ramdan yang tidak memiliki saluran empedu sama sekali, dokter akan menyambung "ranting" saluran empedu di potongan liver ibunya dengan potongan usus halus bocah berumur tiga tahun itu. Caranya, memotong sedikit bagian bawah usus halusnya. Ujung yang satu disambungkan dengan ujung usus halus yang terpotong, ujung yang lain dibuntu. Di dekat ujung yang buntu itulah, dokter merekatkan ujung saluran empedu milik potongan liver donor. Dengan begitu, setelah liver berfungsi, cairan empedunya bisa langsung mengalir ke usus halus dan membantu tubuh mencerna makanan, kolesterol, dan lemak.

 

Operasi penyambungan saluran empedu baru ke usus halus ini menjadi agak mudah, ketika pasien atresia bilieri belum di-Kasai. Kasai adalah nama dokter Jepang yang menemukan metode bypass dari liver langsung ke usus halus. Penemuan itu sangat berguna karena membantu mengurangi jumlah cairan empedu yang menumpuk di liver. Tetapi, kalau pasiennya sudah berumur lebih dari dua bulan, tindakan itu sudah tidak efektif lagi karena liver keburu rusak.

 

Sayangnya, meski sudah dilakukan sedini itu, tindakan Kasai tidak selalu sukses. Artinya, meski sudah di-Kasai, kerusakan liver tetap akan terjadi. Bisa cepat, bisa lambat. Contohnya, Bilqis. Sebab, cairan empedu dibuat di liver. Bahannya adalah limbah darah.

 

"Setiap 24 jam, darah kita diganti dengan yang baru. Limbahnya atau darah yang lama dibuang ke liver untuk diubah menjadi cairan empedu," jelas dr Poerwadi SpB SpBA, ahli bedah anak yang akan menangani transplantasi liver Ramdan. Itu berarti donor darah sangat baik bagi kesehatan.

Ramdan Aldil dan Bilqis Anindya sama-sama mengidap atresia bilieri dan sama-sama butuh transplantasi. Bedanya, Bilqis di-Kasai, sedangkan Ramdan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News