Jangan Takut Gundul!
Mulai menyanyi, menari, akapela, bermain musik, hingga membaca puisi. "Pinternya!" "Bangga!" dan "Hebat!" adalah selentingan kata yang terucap di tengah kerumunan. Yang lain mengungkapkan rasa kagum dengan tepuk tangan.
Dina Hape adalah salah seorang dermawan yang merelakan rambutnya untuk digunduli.
Perempuan kelahiran Surabaya 1958 itu tampak bersemangat. Tertawa memamerkan tampilan barunya.
"Ini adalah gundul kedua. Gundul pertama saat bisa menginjakkan kaki di Vatikan pada 2016," katanya. Itu merupakan wujud syukurnya saat pensiun dalam keadaan sehat.
Purnawirawan polwan tersebut memang identik dengan rambut cepak. Mengenakan blus, syal hitam, dan kacamata mirror, dia berfoto-foto. Kini rambutnya kembali hilang.
Gundul lagi. Bedanya, ada dua alasan. Yakni, rasa syukur atas kesehatan diri sendiri dan empati terhadap orang lain.
"Pede aja. Gundul itu seksi kok," tuturnya, lantas tersenyum. Tangannya di pinggang, kakinya menyilang bak model di hadapan kamera.
Aksi Berani Gundul merupakan bentuk empati pada penderita kanker yang akan mengalami kerontokan setelah menjalani kemoterapi.
Aksi Berani Gundul merupakan bentuk empati pada penderita kanker yang akan mengalami kerontokan setelah menjalani kemoterapi.
- Diikuti Ratusan Pemain, KBP Open Golf Tournament 2024 Kumpulkan Dana Charity Rp 214 Juta
- Kasus Kanker Meningkat, Hati-hati Konsumsi AMDK yang Mengandung Bromat
- Penanganan MRCCC Siloam Hospitals Sudah Canggih, Pasien Kanker Tak Perlu ke Luar Negeri
- Bisakah Pasien Kanker Berpuasa di Bulan Ramadan, Simak Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
- Peduli Anak Penderita Kanker, Bayrun for Charity 2023 Siap Digelar
- Peduli Anak Penyintas Kanker dan Jantung, Vicky Prasetyo Terlibat di Imoby 2023