Jangan Takut TKI Dideportasi
Kamis, 02 September 2010 – 09:01 WIB
JAKARTA - Bentuk ketegasan pemerintah yang dikehendaki mayoritas masyarakat Indonesia terkait insiden Tanjung Berakit sebenarnya bukanlah dengan angkat senjata. Ketegasan pemerintah saat ini justru lebih diperlukan dalam bentuk diplomasi bermartabat terkait isu-isu perlindungan TKI, dan masalah perbatasan. “Tidak ada kaitannya antara lemahnya diplomasi dengan keberadaan TKI di sana. Justru sebaliknya, kalau kita tegas melindungi TKI, posisi tawar Indonesia menguat. Diplomasi kita lemah karena kita tidak tegas dalam banyak hal, itu saja,” urainya. Terkait hal ini Nunik juga mempertanyakan peran Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang terkesan lamban dalam merespons isu perlindungan TKI di Malaysia.
“Saya kira tidak perlu menaikkan tensi ketegangan dengan mengancam pemutusan hubungan diplomatik. Apalagi sampai keluar instruksi perang, itu belum perlu. Yang penting adalah ketegasan pemerintah untuk melindungi TKI kita di Malaysia,” kata Anggota Komisi IX DPR Chusnunia kepada INDOPOS (grup JPNN), kemarin (1/9).
Baca Juga:
Politisi PKB ini berpendapat, perlindungan TKI mestinya menjadi isu utama yang diusung saat hubungan diplomatik Indonesia-Malaysia memanas. Ketegasan dalam melindungi TKI di Malaysia menurutnya justru bagian dari politik diplomasi Indonesia yang akan menjaga integritas bangsa ini di mata bangsa lain. Nunik –sapaan Chusnunia– menilai, membela TKI adalah salah satu cara menjaga integritas dan martabat bangsa Indonesia di di era demokrasi modern saat ini. Dia menyebutkan, lemahnya diplomasi Indonesia dengan Malaysia bukanlah karena adanya jutaan TKI di negara tersebut. Diplomasi Indonesia lemah karena ketidaktegasan dalam merespons isu-isu tertentu yang berkaitan dengan negara lain.
Baca Juga:
JAKARTA - Bentuk ketegasan pemerintah yang dikehendaki mayoritas masyarakat Indonesia terkait insiden Tanjung Berakit sebenarnya bukanlah dengan
BERITA TERKAIT
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan
- PPI Munich Gelar Sports and Culinary Festival Perdana di Munich