Jangan Tambah Luka di Pemilu 2019 karena Ada yang Belum Move On

Masyarakat akan terbelah antara kelompok ‘kami’ di satu sisi dan kelompok ‘kamu’ di sisi lain. Luka lama warisan pilkada belum sembuh dan kini ditambah lagi dengan luka Pemilu 2019.
"Kegelisahan NasDem ini perlu disampaikan agar ada pemahaman bersama mengenai ancaman ini. Ini warning. Kita harus mewariskan nilai-nilai budaya yang luhur, bukan kebencian," katanya lagi.
Hasan yang juga Ketua DPW NasDem DKI Jakarta itu mengatakan lagi bahwa mungkin saja ada yang menyebut kekhawatiran NasDem tersebut berlebihan.
Tetapi bagi NasDem, mengingatkan lebih awal jauh lebih baik agar di kemudian hari bangsa ini tidak perlu menghabiskan waktu dan energi untuk sesuatu yang tidak berguna, yang kemudian membutuhkan upaya-upaya ekstra untuk memperbaikinya.
"Kita sudah terlambat berkembang dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan ini, jadi untuk apa terjerembab lagi. Alangkah lebih baik segala energi dan waktu serta dana digunakan untuk memajukan kesejahteraan bersama daripada untuk memperbaiki kerusakan sosial dan ekonomi yang timbul akibat munculnya budaya kebencian itu," katanya.
Dia berharap elite politik tidak menjadi bagian dari pemicu dan pemacu berkembangnya budaya kebencian dan kedengkian.
Melainkan menjadi bagian untuk mencegah dan menghentikannya, kecuali ada yang memang sengaja mendesain berkembangnya budaya kebencian tersebut.
Menurut dia, elite politik dan kaum cendekiawan haruslah menjadi elemen yang mempersatukan, menjaga, merawat dan merekatkan simpul-simpul bangsa, bukan malah menjadi provokator yang bisa mencabik-cabik bangsa ini.
Hoaks dan fitnah muncul jelang Pemilu 2019 karena masih ada luka lama di pilkada yang belum selesai.
- Hoaks Titiek Puspa Meninggal Dunia, Inul Daratista Ungkap Kondisinya
- Surya Paloh: Kenapa Kami Tidak Ada di Kabinet Rezim Prabowo?
- IRT di Inhu Mengaku Dibegal, Saat Diselidiki Polisi, Ternyata
- Mahasiswa Imbau Masyarakat Jangan Terprovokasi Hoaks di Medsos
- Akademisi Sebut Hoaks Hambat Perkembangan Generasi Indonesia Emas 2045
- Program Remaja Bernegara Bentuk Tanggung Jawab Parpol untuk Regenerasi Dunia Politik