Jangan Tekan Sekolah demi Unas
Mendikbud Wanti-wanti Kepala Daerah
Jumat, 10 Februari 2012 – 06:23 WIB
JAMBI - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh benar-benar geregetan terhadap ulah sejumlah kepala daerah yang tega memanfaatkan pelaksanaan ujian nasional (unas) sebagai alat politik. Kepala daerah sering menekan kepala sekolah supaya siswanya lulus 100 persen. Tapi, itu diniati untuk mendongkrak popularitas politik di mata masyarakat. Nuh berharap tidak ada lagi kasus kebocoran soal atau sontek masal. Entah itu didasari tekanan kepala daerah maupun penyebab lain. Sebab, kejujuran pelaksanaan unas merupakan tantangan yang cukup berat. "Tapi, tetap harus dijalankan. Mari jalankan unas dengan jujur," katanya.
Dalam kunjungan deklarasi Ikrar Unas Jujur dan Berprestasi di Jambi kemarin (9/2), Nuh mengingatkan para kepala daerah agar tidak lagi mengintervensi unas untuk kepentingan politik. "Mari kita bertekad, sudah bukan eranya bupati dan wali kota menekan kepala sekolah," tegasnya.
Baca Juga:
Tekanan kepala daerah kepada kepala sekolah untuk mencapai kelulusan unas 100 persen kerap berujung pada aneka pelanggaran. Nuh mengungkapkan, dalam tekanan yang begitu kuat, kepala sekolah bisa saja menginstruksi guru-guru untuk menyebar kunci jawaban kepada para siswa.
Baca Juga:
JAMBI - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh benar-benar geregetan terhadap ulah sejumlah kepala daerah yang tega memanfaatkan
BERITA TERKAIT
- Gelar Wisuda ke-XIV, Universitas Bakrie Lahirkan 882 Generasi Unggul yang Siap Membangun Negeri
- Arasoft Dorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Majelis Masyayikh Berkomitmen Memperkuat Peran Pesantren
- Pemkot Palembang Buka 10 Ribu Tabungan Gratis untuk Pelajar
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- LLDIKTI Sebut UIPM Tak Berizin, Rantastia Nur Alangan Beri Penjelasan Begini