Jangan Teriak Jika Perbankan Asing Tumbuh Besar di Indonesia
jpnn.com - JAKARTA - Upaya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan penggabungan terhadap perbankan pelat merah terganjal dari dukungan pemerintah.
Menurutnya hal itu perlu dilakukan agar perekonomian di Indonesia terus maju, seiring tumbuhnya perbankan yang semakin besar.
"Kenapa sih Bank Indonesia harus besar? Kenapa? Ya itu heroiknya, tapi riilnya bank itu harus besar karena ekonomi kita akan terus maju," ucap Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam sebuah perbincangan di Kementerian BUMN, Jakarta.
Lebih lanjut ia jelaskan bahwa, dengan ekonomi yang terus mengalami kemajuan, dengan begitu perusahaan pun akan mengalami hal serupa. Karenanya, dibutuhkan pula perbankan yang besar di Indonesia untuk melayani pertumbuhan tersebut. Ia lantas mengungkap mengapa banyak bank yang tidak besar akhirnya lari ke bank asing.
"Karena perusahaan-perusahaan yang besar kadang-kadang tidak bisa dilayani oleh bank yang tidak besar. Akhirnya perusahaan-perusahaan yang besar itu lari ke bank asing," serunya.
Maka itu, Dahlan berujar, perbankan di Indonesia harus menjadi perbankan yang besar, setidaknya dapat melayani perusahaan besar tersebut. Salah satu caranya yakni dengan marger atau akuisisi.
"Atau aksi korporasi yang lain, atau ya sudah semua itu tidak usah di setujui, tetapi nanti jangan teriak-teriak kalau suatu saat bank-bank asing di Indonesia semakin besar," tandas pria asal Magetan ini. (chi/jpnn)
JAKARTA - Upaya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan penggabungan terhadap perbankan pelat merah terganjal dari dukungan pemerintah.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Additiv dan Syailendra Capital Ubah Lanskap Investasi Digital Indonesia
- Bank Mandiri Dorong Tenun Tradisional Bali, Lombok, dan Kupang Menembus Pasar Global
- BRI Insurance Perluas Literasi Asuransi Syariah ke Pesantren
- TUI Blue Berawa Hotel dan Vila Kini Hadir di Bali, Usung Konsep Persawahan
- KAI Logistik Beri Diskon Spesial Pengiriman Paket & Sepeda Motor
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia