Jangan Terjebak Dikotomi Capres Tua-Muda
Kamis, 19 April 2012 – 19:45 WIB

Jangan Terjebak Dikotomi Capres Tua-Muda
JAKARTA - Dikotomi calon presiden (capres) tua dan muda yang dipicu oleh pernyataan Ketua MPR Taufiq Kiemas, dinilai tidak relevan mengingat begitu kompleknya masalah bangsa Indonesia.
"Negara ini butuh pemimpin yang berfikir dan berjiwa kenegawaranan, yang mengutamakan kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan pribadi, kelompok dan partai," kata pendiri dan Direktur Negarawan Center, Johan O Silalahi, Kamis (19/4).
Baca Juga:
Visi, integritas dan komitmen serta kemampuan, lanjut Johan O Silalahi jauh lebih penting ketimbang mematok usia para kandidat capres dan cawapres.
Semua prasyarat pemimpin bangsa yang terbaik dan unggul itu menurut Johan, terangkum dalam satu kata yakni kenegarawanan. Saat ini, katanya, Indonesia tidak memiliki pemimpin dengan sikap dan jiwa kenegawaranan tinggi.
JAKARTA - Dikotomi calon presiden (capres) tua dan muda yang dipicu oleh pernyataan Ketua MPR Taufiq Kiemas, dinilai tidak relevan mengingat begitu
BERITA TERKAIT
- Jokowi Mau Bikin Partai Super Tbk, Cucun PKB: Silakan Asal Sesuai UU
- Sampaikan Laporan saat Rapur, Komisi II Punya 10 Catatan soal Evaluasi Pimpinan DKPP
- Jokowi Pengin Bikin Partai Super Tbk, Anak Buah Bahlil Ingatkan soal UU
- Wakil Ketua MPR Usulkan Pertamina Bentuk Tim Investigasi Independen, Ini Tugasnya
- Johan Rosihan DPR: Praktik Pengoplosan Beras Mencederai Semangat Swasembada Pangan
- Mas Kanang Kritik Kinerja BUMN Karya: Kenapa Tidak Fokus Internasional Saja?