Jangan Terjebak Dikotomi Capres Tua-Muda
Kamis, 19 April 2012 – 19:45 WIB
“Coba anda perhatikan mereka yang kini statusnya tersangka, terdakwa, dan tengah diadili karena kasus korupsi, banyak diantaranya adalah pemimpin muda,” papar Johan.
Dengan demikian, menempatkan faktor usia muda sebagai sesuatu yang penting dan utama, merupakan sikap keliru. Banyak figur dan tokoh di Indonesia yang dari sisi usia telah matang dan mempunyai kemampuan luar biasa, bakat kepemimpinan yang teruji, pengalaman memimpin, dan terbukti tidak korup.
“Apakah kita akan memilih figur pemimpin bangsa hanya karena dia muda, tapi terindikasi korup, tidak mampu, dan berfikir hanya untuk kelompoknya saja? Ini harus kita renungkan. Sekali lagi, pemimpin berjiwa kenegarawanan itulah yang harus kita cari dan temukan untuk memimpin bangsa ini lebih maju dan sejahtera,” ujar Johan O Silalahi. (fas/jpnn)
JAKARTA - Dikotomi calon presiden (capres) tua dan muda yang dipicu oleh pernyataan Ketua MPR Taufiq Kiemas, dinilai tidak relevan mengingat begitu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sidang Sengketa Pilkada Papua, Pakar Tata Negara: MK Jangan Mau Diintervensi
- DPR Mengesahkan RUU BUMN Saat Akhir Pekan, Dasco Ungkap Alasannya
- Anggota DPR Merespons Laporan Dugaan Pemerasan Petugas Imigrasi Kepada 44 WNA China
- Fraksi PDIP DPRD Jakarta Sebut Penundaan Pelantikan Pram-Rano Karno Rugikan Masyarakat
- Bertemu Dino Pati Djalal, Eddy Soeparno Ajak FPCI Dukung Diplomasi Iklim Prabowo
- Kunjungi Palembang, Lita Machfud Soroti Angka Tidak Sekolah Sumsel yang Tinggi