Jangan Terlena Pemimpin Pemburu Popularitas
Penegakan Hukum Jadi Agenda Utama
jpnn.com - JAKARTA - Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Prof Komarudin Hidayat menyatakan bahwa penegakan hukum menjadi persoalan bangsa fundamental. Karenanya ia berharap rakyat Indonesia tidak salah pilih pemimpin.
“Hati-hati. Selama ini bangsa Indonesia dininabobokan dengan figur yang mendambakan popularitas, persoalan bangsa terabaikan. Negara ini akhirnya mengalami problem yang mengakar dan belum diselesaikan maksimal,” katanya saat dihubungi, Selasa (29/4).
Selain itu, Komarudin juga menyebut berbagai permasalahan lainnya seperti pembangunan dan perekonomian yang harus segera diselesaikan. Kalau tidak, katanya, maka bangsa ini akan hancur.
Bahkan jika pemimpin yang datang tidak mampu mengelola semua dengan baik, katanya, maka tidak menutup kemungkinan akan digulingkan. "Jadi, ini salah satu persoalan yang sangat fundamental," katanya.
Sedangkan pengamat politik dari Konsepindo Research and Consulting, Budiman menyatakan, jika publik mencari calon pemimpin yang sudah terbukti dalam penegakkan hukum, maka sebenarnya sudah ada adalah Abraham Samad. Budiman mengatakan, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi itu sudah berani mengungkap skandal megakorupsi yang merugikan negara dalam jumlah besar.
Beberapa kasus korupsi besar juga dibongkar di era Abraham. Misalnya kasus Hambalang yang melibatkan menteri aktif, atau korupsi pajak dengan tersangka mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Hadi Poernomo. "Itu sejarah yang tidak terlupakan," jelasnya.(boy/jpnn)
JAKARTA - Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Prof Komarudin Hidayat menyatakan bahwa penegakan hukum menjadi persoalan bangsa fundamental. Karenanya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- ReCURE dan SKSG UI Meluncurkan World Terrorism Index 2024
- Banyak Guru Honorer di Jabar Belum Diangkat PPPK, FKGH Tuntut Keseriusan Pemerintah
- Selesai Diperiksa KPK, Sekjen PDIP Melenggang Pulang
- Kepala Daerah Bakal Digembleng Prabowo, Istana: Biar Paham Arah Pembangunan Negara
- Mintarsih Ungkap Banyak Perusahaan Didirikan Purnomo Prawiro Sudah Bangkrut
- Program MBG di Kota Bandung Baru 8 Persen