Jangan Terus-terusan Bergantung SBY
Selasa, 30 Maret 2010 – 02:02 WIB

Foto: Boy Slamet/Jawa Pos)
JAKARTA--Kongres Partai Demokrat diharapkan bisa membawa partai peraih suara terbanyak Pemilu 2009 itu menuju perubahan. Figur Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono seyogianya tidak lagi menjadi prioritas. Sebab, hal itu akan menjadi bumerang bagi Partai Demokrat.
"Problem personalitas, oligarki, dan figur SBY lebih tinggi dari sistem. Demokrat harus bertransformasi," kata Lili Romli, pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dalam diskusi di Hotel Mercure, Jakarta, kemarin (29/3).
Baca Juga:
Dia menyatakan, tidak bisa dimungkiri, SBY merupakan magnet Partai Demokrat. Raihan lebih dari 21 persen suara Demokrat bisa jadi berasal dari figur SBY. Demokrat harus benar-benar serius dalam mempersiapkan pemilu 2014. "Dukungan 21 persen itu mungkin swing voters (pemilih mengambang, Red), bukan massa loyal," ujarnya.
Jika dibanding dua partai lama, Golkar dan PDIP, loyalitas pemilih Demokrat belum teruji. Lili menyatakan, Demokrat harus memiliki program kaderisasi. Sebab, kaderisasilah yang nanti menumbuhkan loyalitas kader kepada partai. "Harus diingat, SBY tidak selamanya, sedangkan Demokrat selamanya," tegasnya.
JAKARTA--Kongres Partai Demokrat diharapkan bisa membawa partai peraih suara terbanyak Pemilu 2009 itu menuju perubahan. Figur Ketua Dewan Pembina
BERITA TERKAIT
- Anis Matta: Partai Gelora Akan Menjelma Jadi Rumah Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
- Kader PDIP Wali Kota Semarang Akhirnya Berangkat Retret di Akmil Magelang
- Mardiono Lakukan Doa Bersama Untuk Melepas Jemaah Umrah di Kantor DPP PPP
- Irwan Fecho: Kami Meminta Mas AHY Melanjutkan Kepemimpinan di Partai Demokrat
- Soal Band Sukatani, Rampai Nusantara Menilai Kapolri Sangat Terbuka dengan Kritik
- Kawal Amanat Warga Jakarta, KPU Bakal Rilis Buku Janji Kampanye Pramono-Rano