Jangan Tutup-tutupi Kasus Ini
Minggu, 24 Maret 2013 – 18:46 WIB

Jangan Tutup-tutupi Kasus Ini
JAKARTA -- Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan, mengutuk aksi penyerangan dan eksekusi tragedi penembakan empat tahanan di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
Direktur Program Imparsial, Al Araf, mengatakan, tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun eksekusi yang dilakukan di luar proses hukum. Menurutnya, hal ini menjadi ancaman serius kehidupan demokrasi.
"Rasa keamanan publik ikut terkoyak. Ini sangat amat mengkhawatirkan. Kita mengutuk keras peristiwa ini," kata Al Araf, didampingi Koordinator KontraS, Haris Azhar, Peneliti Elsam, Wahyudi, dan Alex Albert dari LBH Jakarta, dalam konfrensi pers Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan, di Jakarta, Minggu (24/3).
Dijelaskan Araf, eksekusi di luar proses hukum itu seharusnya hanya hidup di dalam negara yang berdasarkan kekuasaan (machstat) seperti era Orde Baru, bukan dalam negara hukum (rechstat). "Pertanyaan kita ini negara berdasar kekuasaan atau hukum?," ungkap Araf.
JAKARTA -- Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan, mengutuk aksi penyerangan dan eksekusi tragedi penembakan empat tahanan di Lapas
BERITA TERKAIT
- KOMIK Apresiasi KPK atas Penahanan Kasus Hasto Kristiyanto
- Megawati Larang Kadernya Ikut Retret, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Berkomentar Begini
- Gubernur Lemhannas Bakal Beri Materi Kebangsaan untuk Kepala Daerah di Retret Magelang
- Jaksa Agung Diminta Evaluasi Jampidsus Soal Hilangnya Perkara di Dakwaan Zarof
- Jimly: Kewenangan Penyidikan Pidana Tertentu Kejaksaan Bisa Ditambahkan
- Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Dorong Perbaikan Jalan Dikebut Dalam Dua Pekan