Jangankan Warga, Ketua YLKI Juga Bingung Soal Kartu Sakti Jokowi

jpnn.com - JAKARTA - Kebingungan perbedaan Kartu BPJS dengan Kartu Sakti yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata tidak hanya dialami oleh masyarakat umum. Seorang Husna Zahir, ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), juga mengaku bingung.
"Saya sendiri juga bingung, apa beda kartu sakti dengan kartu BPJS itu?," kata Husna Zahir, saat diskusi di pess room DPD, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (14/11).
Menurut Husna, kebingungan masyarakat terhadap sebuah kebijakan pemerintah merupakan ciri khas dari perilaku rezim yang memimpin Indonesia. "Sepertinya, mengeluarkan kebijakan yang membingungkan itu merupakan identitas Indonesia," ujarnya.
Mestinya lanjut dia, sebuah kebijakan seperti kartu sakti tersebut harus didahului dengan sosialisasi yang terencana dan terukur sesuai dengan tingkat kecerdasan rakyat Indonesia.
"Tapi karena kartu sakti ini pendekatannya lebih bersifat proyek politik, maka pilihannya harus jalan dulu. Penyelesaian masalah bisa belakangan," kata Husna.
Faktanya, hingga hari ini, pemerintah belum bisa menjelaskan landasan hukum dari kartu sakti itu. "Cantolan konstitusinya belum jelas. Jadinya dibalik-balik, jalan dulu baru dicarikan atau dibuatkan cantolan hukumnya," ungkap dia.(fas/jpnn)
JAKARTA - Kebingungan perbedaan Kartu BPJS dengan Kartu Sakti yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata tidak hanya dialami oleh
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pastikan Dana Haji Aman, Kepala BPKH: Kami Utamakan Transparansi dan Prinsip Syariah
- Siswa Sulawesi Tenggara Cerdas-Cerdas, Ini Reaksi Mendikdasmen
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun