Janggal, Demo Suku Anak Dalam Dipertanyakan

Janggal, Demo Suku Anak Dalam Dipertanyakan
Janggal, Demo Suku Anak Dalam Dipertanyakan
JAKARTA - Kepala Bina Mitra PT Asiatic Persada (AP), M Syafei mempertanyakan maraknya aksi demontrasi yang mengatasnamakan Suku Anak Dalam (SAD) di Jakarta. Menurut Syafei, kuat dugaan demo tersebut ditunggangi pihak ketiga yang berupaya mengambil keuntungan dengan mengatasnamakan Suku Anak Dalam. Selain itu, kata dia, demo tersebut sangat memutarbalikkan fakta yang terjadi di lapangan.

"Coba dilihat di pemberitaan media-media, mana ada SAD asli yang memakai marga Samosir dan Siregar. Itukan marga Tapanuli, tapi kok ikut demo mengklaim tanah adat Suku Anak Dalam. Ini kan lucu?," kata Syafei kepada pers di Jakarta, Selasa (4/12).

Dijelaskannya, persoalan antara Asiatic Persada dengan Suku Anak Dalam (SAD) sudah ditempuh melalui mediasi yang dilakukan oleh lembaga independen yang difasilitasi oleh join mediator dari Bank Dunia, Pemerintah Provinsi Jambi, Kabupaten Batanghari, KabupatenMuaro Jambi dan BPN. Minggu lalu, mediasi yang sudah masuk pada tahap putaran keempat dan sesi kedua ini dilakukan di Jambi oleh tim gabungan tersebut. "Kami sangat kooperatif dalam hal ini. Bahkan dalam mediasi kemarin menghasilkan kesepakatan yang sangat positif, termasuk soal sistem sewa lahan dan pengelolaan bersama," jelasnya.

Sebagai perusahaan yang tergabung dalam RSPO, AP tidak mungkin melakukan seperti yang dituduhkan orang-orang yang mengaku SAD tersebut. “Kami mengelola lahan sesuai standar internasional, termasuk pelestarian lingkungan. Bahkan juga situs-situs dan cagar budaya juga termasuk prioritas yang dilindungi perusahaan, “ kata Syafei.

JAKARTA - Kepala Bina Mitra PT Asiatic Persada (AP), M Syafei mempertanyakan maraknya aksi demontrasi yang mengatasnamakan Suku Anak Dalam (SAD)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News