Janggal, Polisi Klaim Temukan Nota Beli Pisau

Grafolog : Surat Ditulis Oleh Dua Orang

Janggal, Polisi Klaim Temukan Nota Beli Pisau
Janggal, Polisi Klaim Temukan Nota Beli Pisau
Muslim pun kaget mendengar anaknya meninggal karena diduga terlibat dalam jaringan teroris yang meneror Kota Solo. Menurutnya, anak yang dulu pernah sekolah di SDN 11 Batu Ampar dan SMPN 126 Condet ini merupakan anak yang berprestasi dengan nilai akademik yang cukup memuaskan. "Saya tidak menyangka, dia anaknya yang cerdas begini tapi diduga teroris," ujarnya.

     

Dia membenarkan anaknya pernah mondok di Ngruki selama beberapa tahun. "Memang dia belajar di Solo, tapi tidak pernah menunjukkan kalau mau berbuat seperti itu," ujarnya.

      

Rupanya, sebelum Mukhsin pergi dia telah menitipkan KTP dan ATM tersebut pada Sidik. Merasa ada yang aneh, Muslim pun langsung mengirim pesan singkat kepada Mukhsin untuk memberi tahu KTP miliknya ditinggal di rumah. "Dia (Mukhsin) bilang kalau ada apa-apa sama dia KTP itu dibakar aja," ujarnya.

     

Selain menitipkan KTP, Mukhsin juga meninggalkan pesan terakhir melalui tulisan yang ditemui ayahnya. Dalam surat itu, Mukhsin meminta maaf pada ayahnya.

     

JAKARTA - Penyidikan terhadap kasus terorisme di Solo terus berlanjut. Yang terbaru, polisi mengklaim menemukan nota pembelian sejumlah barang yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News