Janggal, Polisi Klaim Temukan Nota Beli Pisau
Grafolog : Surat Ditulis Oleh Dua Orang
Selasa, 04 September 2012 – 05:05 WIB
Ibu tiri Mukhsin Ziny Hasanah mengaku terakhir bertemu pada hari Lebaran bulan Agustus 2012. Muchsin bahkan ikut renang bersama keluarga. "Saya sama sekali tidak menyangka," katanya.
Muslim mengaku dipamiti sang anak pada 26 Agustus 2012 atau sekitar 4 hari sebelum penembakan pos polisi yang menewaskan Bripka Dwi Data Subekti 30 Agustus 2012. "Keluarga ikhlas, kami berdoa saja semoga dosanya diampuni," katanya.
Secara terpisah, Rakyan Adibrata staf ahli Komisi III (hukum dan kepolisian) DPR menilai pernyataan Polri dalam rapat kerja kemarin janggal. "Misalnya soal nota pembelian pisau, tidak masuk logika seorang teroris meninggalkan jejak dengan menyimpan nota, untuk apa ? "katanya.
Rakyan menjelaskan, penjelasan yang sepotong-sepotong oleh kepolisian membuat masyarakat justru ragu ragu dengan polisi dalam hal ini Densus 88. "Saat awal pengumuman soal barang bukti, tidak disebutkan sama sekali soal nota itu, apalagi ini pisau dan sarung pistol, belum tentu terkait dengan terorisme," katanya.
JAKARTA - Penyidikan terhadap kasus terorisme di Solo terus berlanjut. Yang terbaru, polisi mengklaim menemukan nota pembelian sejumlah barang yang
BERITA TERKAIT
- Sikap Ahli di Sidang Kasus Timah Tidak Etis, Perhitungan Kerugian Negara Diragukan
- Rayakan HUT ke-24, Epson Berkomitmen Berikan Dampak Positif Bagi Masyarakat Indonesia
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024
- KNPI Ajak Seluruh Pemuda Bergerak Mewujudkan Indonesia Emas 2045
- Lolly Suhenty Serahkan Santunan Dana Kepada Keluarga Staf Bawaslu yang Wafat
- Bantah Kriminalisasi Jaksa Jovi, Kejagung Singgung Tuduhan Tak Senonoh soal Nella Marsella