Jangkau Semua Lapisan Ekonomi

JAKARTA - Sebagai perusahaan yang masih tergolong baru, MNC Life memiliki ambisi untuk mengasuransikan seluruh masyarakat Indonesia terutama dari kalangan ekonomi menengah dan menengah bawah. Caranya dengan menambah jaringan pemasaran dengan mengandeng distributor farmasi, jaringan membayaran mikropay, maupun televisi home shopping. Sehingga pada akhir 2013, perseroan akan memiliki sekitar 1,5 juta nasabah dengan premi baru mencapai Rp 300 miliar, naik 200 persen dari posisi akhir 2012.

   

Target ambisius MNC Life tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT MNC Life Indonesia Patricia Rolla di sela- sela pelucuran Hario Proteksi Dini di Jakarta kemarin Minggu (10/03). "Strategi kami mengembangkan pasar sampai ke pelosok. Melalui penambahan jaringan pemasaran, kami mendekatkan diri dengan seluruh lapisan masyarakat sehingga produk kami makin mudah diiperoleh," jelas Rolla.

   

Perjalanan industri asuransi tanah air yang lebih dari tiga dekade terakhir ini hanya mampu menjangkau sekitar enam  persen dari total populasi 240 juta menjadikan MNC Life mendedikasikan diri menjadi perusahaan asuransi jiwa untuk segmen ekonomi menengah dan menengah bawah Indonesia. Kelas ekonomi yang jumlahnya sangat besar di Indonesia. Apalagi selama ini asuransi indentik hanya untuk segmen nasabah kelas menengah dan menegah atas karena tingginya nilai premi yang harus dibayar. "Kami ingin membuktikan bahwa asuransi itu tidak perlu mahal," lanjut dia. Komitmen tersebut diawali denga meluncurkan produk Hario Siaga pada tahun lalu.

   

Kini, perseroan bekerja sama dengan jalur distribusi farmasi untuk memasarkan produk asuransi mikro Hario Siaga di 300 ribu outlet ritel obat di seluruh Indonesia. Dengan harga produk Hario Siaga mulai Rp 55 ribu, produk asuransi ini diharapkan mampu mengasilkan penjualan lebih dari satu juta voucher dengan total nilai premi Rp 55 miliar. "Kami juga mengadeng jaringan jasa pembayaran mikropay Akses yang selama ini melayani top up PLN dan handphone," kata Rolla. Jumlah jaringan Akses saat ini sekitar 30 ribu titik dengan mayoritas berada di Jateng dan Jabar.