Janji Kampanye Trump yang Membakar Timur Tengah

”Dia menabuh genderang perang di Timur Tengah. Dia mendeklarasikan perang terhadap 1,5 miliar muslim dan ratusan juta umat Kristen yang tidak akan pernah rela situs-situs religius itu berada di bawah hegemoni Israel,” ungkap Manuel Hassassian, kepala perwakilan Palestina untuk Inggris.
Mantan PM Palestina Ismail Haniyeh menggagas unjuk rasa selepas salat Jumat untuk mereaksi kebijakan Trump tersebut. Bagi Palestina, deklarasi Trump adalah kiss of death bagi proses damai Israel-Palestina.
Dengan mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel, otomatis AS berpihak pada negara yang dipimpin PM Benjamin Netanyahu itu. Maka, posisi AS sebagai jembatan dalam perundingan damai gugur.
Sebab, AS berat sebelah. Oleh karena itu, Paus pun menyarankan AS membiarkan status quo Jerusalem. Tujuannya, proses damai bisa berlanjut dan menghasilkan kesepakatan permanen.
Tidak hanya memantik kecaman dari berbagai penjuru dunia, pengakuan Jerusalem sebagai ibu kota Israel juga membuat pemerintahan Trump terbelah.
Seorang sumber di Gedung Putih menyatakan kepada Reuters bahwa Menteri Luar Negeri Rex Tillerson dan Menteri Pertahanan Jim Mattis tidak mendukung kebijakan tersebut.
Sementara itu, Wakil Presiden Mike Pence dan Duta Besar AS untuk Israel David Friedman mendukung penuh rencana tersebut. (hep/c6/ttg)
Trump dinilai telah mendeklarasikan perang terhadap 1,5 miliar muslim dan ratusan juta umat Kristen
Redaktur & Reporter : Adil
- Sarifah Desak Pemerintah Tetapkan Dubes untuk AS guna Hadapi Kebijakan Tarif Impor Trump
- AMPI Lihat Peluang Besar dari Kebijakan Impor Prabowo
- Rupiah Mulai Bangkit, Akankah Terus Berlanjut?
- Respons Pemerintah Dinilai Mampu Melindungi Ekonomi Indonesia dari Kebijakan AS
- Tarif Trump Ancam Ekspor, HKTI Dorong Pemerintah Lindungi Petani
- Gawat, Kurs Rupiah Hari Ini Melemah Lagi, jadi Rp 16.911 Per USD