Janji ke Baekdu Harapan ke Halla
Oleh Dahlan Iskan
Acara malam itu memang tidak pakai MC. Semua mengalir begitu saja. Entah sudah diskenario atau tidak.
Selesai Kim Jong-Un memberi kata pengantar, Moon Jae-In berdiri. Pidato. Pendek. Lima menit. Tapi mendalam.
Tepuk tangan menggemuruh. Moon Jae-In memuji habis rakyat Korea Utara. Dan pemimpin mereka. Dalam satu istilah bahasa Korea. Yang artinya panjang: sebuah negara yang antara rakyat dan pemimpinnya bersatu dalam satu tekad dan satu hati.
Begitu mengesankan acara malam itu.
Keesokan harinya ada yang aneh: Moon Jae-In tidak jadi pulang. Di luar jadwal, presiden Korea Selatan itu ke gunung Baekdu. Yang harus ditempuh dengan pesawat. Satu jam penerbangan.
Rupanya Moon Jae-In ingat. Ia pernah berjanji pada Kim Jong-Un. April lalu. Saat keduanya berjalan bergandengan. Di Panmunjom. Di perbatasan. Gandengan tangan yang sangat legendaris itu.
Janji Moon Jae-In adalah: suatu saat akan ke gunung Baekdu. Yang sering juga disebut gunung Paektu.
Janji itu sangat mengena di hati orang Korea Utara. Menandakan pengakuan terhadap simbol bersama dua Korea.