Janji KSAD Moeldoko
Rabu, 22 Mei 2013 – 17:37 WIB
JAKARTA—Kepala Staf TNI Angkatan Darat yang baru Letjen Moeldoko menyadari masih banyak yang perlu dibenahi di internal jajarannya. Terutama setelah beberapa kasus melibatkan oknum TNI yang mengatasnamakan jiwa korsa seperti kasus penyerangan kantor polisi di Ogan Komering Ulu, kasus penyerangan di Lapas Cebongan dan kasus kekerasan di DPP PDIP. Moeldoko menyatakan perlu adan pembenahan terutama di pendidikan dan pembinaan.
“Saya akan melihat dari sisi pendidikan mungkin ada yang perlu kita benahi kembali. Kita harus selaraskan kembali dengan reformasi internal TNI, khususnya di bidang culture. Kita harus berani melihat kembali kalau ada hal-hal yang memang harus diluruskan, kita akan luruskan,” tutur Moeldoko usai dilantik Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Rabu, (22/5).
Dalam hal ini, mantan Wakil KSAD itu tidak menjelaskan secara rinci bagaimana evaluasi terhadap pendidikan dan pembinaan yang dimaksudkan. Namun, ia memastikan akan membenahinya.
Terkait kasus-kasus yang disebutkan, kata Moeldoko, TNI AD tidak pernah menutup-nutupi. Ia mengklaim sidang yang digelar bersifat terbuka untuk publik. Ia menyatakan pimpinan TNI tidak pernah melakukan intervensi atas semua kasus yang menjerat prajurit di lapangan.
JAKARTA—Kepala Staf TNI Angkatan Darat yang baru Letjen Moeldoko menyadari masih banyak yang perlu dibenahi di internal jajarannya. Terutama
BERITA TERKAIT
- Le Minerale Tanam Ratusan Ribu Pohon yang Tersebar di Berbagai Wilayah Indonesia
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap