Janji SBY Urus Perbatasan Ditagih
Harus Masuk Agenda 100 Hari Kerja Kabinet
Kamis, 22 Oktober 2009 – 18:57 WIB
JAKARTA -- Pemerintah pusat dinilai masih setengah hati menangani persoalan ekonomi dan sosial di perbatasan Kalimantan. Salah satu indikasinya, Instruksi Presiden (Inpres) terkait percepatan pembangunan perbatasan, yang sempat menjadi bahan kampanye capres Susilo Bambang Yudhoyono, tak juga diterbitkan. Ketua Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bambang Susilo akan mendesak hal ini sebagai salah satu agenda 100 hari kerja pemerintahan Presiden SBY, yang sekarang telah memiliki anggota kabinet lengkap. Dengan adanya perbaikan atau pembangunan infrastruktur baru, secara perlahan ketergantungan akan produk tetangga bisa dikurangi. Langkah awalnya, lanjut Bambang, Komite II akan mendatangi departemen/instansi terkait pembangunan perbatasan. Dari hasil peninjauan masing-masing anggota, akan dijelaskan kembali permasalahan yang terjadi di daerah. "Sekalian kenalan, kita juga ingatkan kembali pimpinan departemen yang baru itu," lanjut bekas pengusaha konstruksi ini.
"Desakan ini akan kami sampaikan agar ada keseriusan dari pemerintah terhadap pembangunan Kaltim khususnya dan Kalimantan umumnya," sebut anggota DPD asal Kaltim ini. Menurut dia, permintaan Kaltim dan Kalimantan Barat tersebut sangat beralasan, sebab sampai sekarang perbatasan baru diperhatikan bila bermasalah dengan negara tetangga, semisal dengan Malaysia soal Blok Ambalat. Tapi bila mereda, perhatian terhadap kehidupan masyarakat perbatasan kembali dilupakan.
Keterbatasan infrastruktur dan ketergantungan ekonomi masyarakat perbatasan kepada negara tetangga, tambah Bambang, menjadi perhatian utama yang harus segera dipecahkan pemerintah pusat. "Minimal infrastruktur jalanya diperbaiki dululah, jadi harga barang tak terlalu mahal begitu sampai di perbatasan," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA -- Pemerintah pusat dinilai masih setengah hati menangani persoalan ekonomi dan sosial di perbatasan Kalimantan. Salah satu indikasinya,
BERITA TERKAIT
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad