Janji Tak Lama Tunda Kebijakan Polwan Berjilbab
jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jendral Sutarman menjelaskan alasan penundaan pemberlakuan izin bagi polisi wanita (polwan) untuk mengenakan jilbab. Menurutnya, penundaan itu dikarenakan belum adanya kesepakatan mengenai model seragam.
Sutarman menjelaskan, sebenarnya izin untuk mengenakan jilbab sudah dikeluarkan. Namun, belum ada model baju dan celana yang akan dipakai oleh polwan berjilbab.
"Jadi jilbab itu artinya dikasih, tapi dilakukan penundaan, karena kalau polisi tidak pakai seragam dibilang nggak bagus. Makanya, kita lakukan dulu sampai ada seragamnya seperti apa," kata Sutarman kepada wartawan di gedung DPR RI, Senin (16/12).
Mantan Kabareskrim Polri itu menambahkan, polwan yang tidak wajib mengenakan seragam dalam bertugas sudah bisa mengenakan jilbab. Di antaranya adalah anggota kepolisian yang bertugas sebagai reserse dan intelijen.
Lebih lanjut Sutarman mengatakan, puluhan desain untuk seragam polwan berjilbab sudah disiapkan sejak zaman Kapolri terdahulu, Timur Pradopo. Ia pun memperkirakan penundaan kebijakan polwan berjilbab tidak akan berlangsung lama.
"Mudah-mudahan dalam waktu cepat ini. Kalau giliran jilbab nggak ada masalah, tetapi kalau giliran baju ke bawah, ya itu persoalan," tandasnya.(dil/jpnn)
JAKARTA - Kapolri Jendral Sutarman menjelaskan alasan penundaan pemberlakuan izin bagi polisi wanita (polwan) untuk mengenakan jilbab. Menurutnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living