Janji Tak Sadap Telepon Pribadi
Pemerintah Mesir setelah Demonstrasi
Jumat, 11 Maret 2011 – 08:51 WIB
KAIRO - Dibayangi aksi massa prodemokrasi di Tahrir Square, pemerintahan transisi Mesir terus berbenah. Kemarin (10/3) Menteri Dalam Negeri Mansur al-Issawi mengembalikan hak publik untuk berkomunikasi dengan cara mencabut penyadapan. Bersamaan dengan itu, tokoh oposisi Mohamed ElBaradei mengatakan siap jadi presiden. Setelah Mubarak bersedia mundur pada 11 Februari lalu, kebebasan berkomunikasi dan hak untuk mendapatkan informasi di Negeri Piramuda itu berangsur pulih. Tetapi, massa prodemokrasi harus berjuang keras lebih dahulu agar pemerintah bersedia mengembalikan hak-hak warga. Bahkan, keputusan besar yang dimaklumatkan Issawi kemarin itu lahir atas desakan warga.
"Masa penyadapan telepon pribadi sudah berakhir," tegas politikus 73 tahun yang baru menjabat Mendagri mulai 5 Maret lalu itu. Pernyataan tersebut dia sampaikan dalam wawancara khusus dengan stasiun televisi swasta ON TV. Sebagai nakhoda baru Kementerian Dalam Negeri Mesir, dia mengatakan siap mengakhiri segala kebijakan rezim lama. Termasuk mereformasi kementerian yang semula dipimpin Mahmoud Wagdy.
Baca Juga:
"Saya berjanji, tidak akan ada lagi penyadapan telepon pribadi, kecuali atas permintaan jaksa dan untuk kepentingan hukum," lanjut Issawi sebagaimana dilansir Agence France-Presse. Sejak revolusi bergulir bulan lalu, pemerintahan Hosni Mubarak memang menyadap hampir semua alat komunikasi warga. Bahkan, selama beberapa hari, pemerintah memblokir akses internet dan media.
Baca Juga:
KAIRO - Dibayangi aksi massa prodemokrasi di Tahrir Square, pemerintahan transisi Mesir terus berbenah. Kemarin (10/3) Menteri Dalam Negeri Mansur
BERITA TERKAIT
- Amerika Coret Kuba dari Daftar Hitam Negara Pro-Terorisme, Selamat!
- Pemerintah Imbau Jemaah Asal Indonesia Tidak Berulah
- Jepang & Korsel Sepakat Perkuat Hubungan dengan Amerika
- Mengambek, Presiden Korsel Mangkir Sidang Pemakzulan Perdana
- Kebakaran Hutan di California Sudah Renggut 24 Nyawa
- Jaga Demokrasi, 60 Universitas Jerman Angkat Kaki dari X