Janur Kuning
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Soekarno bukan satu-satunya tokoh yang membuat rumusan Pancasila. Muhammad Yamin juga membuat rumusan yang kurang lebih sama.
Tokoh-tokoh Islam juga memberikan kontribusi yang sangat penting dalam perumusan Pancasila. Mr. Soepomo yang mengusulkan dasar negara integralistik harus berdebat dengan Mohamad Hatta yang mengusulkan demokrasi.
Marsillam Simanjuntak dalam ‘’Negara Integralistik’’ menganggap pandangan integralistik yang diajukan Soepomo itu mirip dengan fasisme yang dikembangkan Hitler di Jerman dan Mussolini di Italia.
Menurut Marsillam, pandangan negara integralistik yang disampaikan oleh Soepomo itulah yang belakangan diadopsi oleh Orde Baru di bawah Soeharto.
Upaya Soekarno untuk menyeimbangkan kekuatan-kekuatan yang besaing antara nasionalisme, komunisme, dan agama, melahirkan sintesa Nasakom yang mencoba meramu tiga pandangan yang sebenarnya bertentangan secara diametral itu.
Nasakom membawa Sukarno berhadapan dengan TNI, yang berakhir dengan jatuhnya Soekarno.
Soeharto muncul sebagai antitesa Sukarno. Ia melakukan deparpolisasi untuk mendapatkan stabilitas nasional yang diyakininya sebagai prasyarat wajib bagi pembangunan ekonomi. Politik sebagai panglima yang ingar-bingar berubah menjadi ekonomi sebagai panglima yang sibuk dengan pembangunan fisik.
Soeharto sukses membawa Indonesia menjadi salah satu macan Asia ‘’The Asian Tigers’’. Pertumbuhan ekonomi yang konsisten, tujuh persen setiap tahun, membawa Indonesia menjadi salah satu negara industry baru, NIC’s (new industrialized countries), bersama Korea Selatan dan Thailand.
Janur kuning yang dipasang melingkar di lengan menjadi identitas pasukan Soeharto.
- Kuasa Hukum Yakin Jokowi Tak Terpengaruh Surat Permohonan Perlindungan Hukum Halim Ali
- Pengamat Mempertanyakan Keputusan Jokowi untuk Buka Ekspor Pasir Laut
- Tenang Panas
- Menurut Jokowi, Pemindahan Ibu Kota ke IKN Keputusan Seluruh Rakyat Indonesia
- Ketua FPG Idris Laena Puji Keputusan MPR Beri Kejelasan Status Mantan Presiden Soeharto
- Setuju Pernyataan Jokowi, Dave Komisi I Nilai Kebocoran Data Wajib Diantisipasi