Jarak Aman Sekitar Merapi Dipersempit
Senin, 15 November 2010 – 06:36 WIB
JAKARTA - Status aktivitas Gunung Merapi masih tetap awas. Erupsi gunung berapi paling aktif di dunia itu juga belum bisa diprediksi. Namun, Badan Geologi sudah berani mengusulkan agar zona aman direvisi dari 20 kilometer menjadi 10-15 kilometer dari puncak. Hal itu diungkapkan R. Sukhyar, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Minggu (14/11). Bagi para pengungsi yang akan kembali ke rumahnya, Badan Geologi meminta agar mereka tetap berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan petugas di lokasi.
Menurut dia, jarak aman untuk daerah Boyolali dikurangi menjadi 10 kilometer, Magelang 15 kilometer, dan Klaten 10 kilometer, sedangkan Sleman tetap 20 kilometer. Kenapa? Pertimbangannya, katanya, radius pergerakan awan panas Gunung Merapi di tiga kabupaten di Jawa Tengah tersebut berubah.
Di antaranya di Magelang melalui Kali Bebeng mencapai 11,5 kilometer, Boyolali melalui Kali Apu hingga empat kilometer, dan Klaten melalui Kali Woro sepanjang 7 kilometer. "Khusus untuk Sleman melalui Kali Gendol 14 kilometer," katanya. "Tapi, kami tetap imbau warga agar tetap waspada," imbuhnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Status aktivitas Gunung Merapi masih tetap awas. Erupsi gunung berapi paling aktif di dunia itu juga belum bisa diprediksi. Namun,
BERITA TERKAIT
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Rampok Berpistol Ditangkap di Musi Rawas, Begini Kronologinya
- Penganiayaan Dokter Koas, Ini Alasan Polisi Periksa Lady Aurellia dan Ibunya di Polsek, Oalah