Jarak Elektabilitas di Atas 10 Persen, Prabowo Dinilai Sulit Lampaui Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari IndoBarometer, M Qodari mengatakan, elektabilitas dua pasang calon presiden (capres) yang bersaing semakin meningkat seiring semakin dekatnya pemungutan suara pemilu presiden (pilpres) 9 Juli nanti. Hanya saja berdasarkan survei IndoBarometer, elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memang masih belum mampu mengungguli Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Menurut Qodari, tren kenaikan elektabilitas capres itu juga terlihat dari hasil jajak pendapat yang dilakukan lembaga-lembaga survei lainnya. “Karena memang hampir sama jika metodenya sama. Itu bisa dilihat bagaimana angkanya tidak terlalu jauh dan posisinya yang di atas ya Jokowi-JK," kata Qodari saat dihubungi Jumat (20/6).
Dari sembilan lembaga survei, ada tujuh yang menempatkan Jokowi-JK unggul. Tujuh lembaga survei itu adalah Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Soegeng Sarjadi School of Government, Populi Center, Cyrus Network, Alvara Research, PolTracking Institue dan IndoBarometer. Sedangkan pasangan Prabowo-Hatta unggul berdasarkan survei oleh dua lembaga, yakni Pusat Data Bersatu dan Lembaga Survei Nasional (LSN).
Lantas bagaimana tanggapan Qodari atas dua lembaga survei yang mengunggulkan Prabowo-Hatta? Direktur Ekskutif IndoBarometer itu mengatakan, sebenarnya mudah menyikapi hal itu. Sebab, masing-masing lembaga survei memiliki rekam jejak.
“Silahkan dilihat track record dari lembaga surveinya untuk melihat akurasinya. Kalau pasangan Jokowi-JK dikatakan unggul oleh tujuh lembaga survei dan sejauh ini punya track record yang kredibel, berarti memang sejauh ini yang unggul adalah Jokowi-JK,” katanya.
Lebih lanjut Qodari memaparkan, sebenarnya sudah lebih dari setahun ini elektabilitas Jokowi mengungguli Prabowo saat masih banyak nama beredar di bursa kandidat capres. Kini, lanjut Qodari, setelah nama capres mengerucut pada dua nama saja pun elektabiitas Jokowi masih di atas Prabowo.
Qodari menambahkan, biasanya tidak akan ada perubahan mencolok dari hasil survei dengan hasil riil saat pemungutan suara. Meski demikian Qodari mengakui bahwa dalam politik segala kemungkinan bisa terjado. “Tetapi itu perbandingannya satu di antara 20,” ulasnya.
Apakah dengan sisa waktu yang ada memungkinkan Prabowo-Hatta melampauai Jokowi-JK? Menurut Qodari, butuh kerja keras dari Prabowo-Hatta untuk mengungguli Jokowi-JK. “Jarak elektabilitasnya di atas 10 persen, jadi Prabowo-Hatta butuh kerja keras untuk bisa menempel apalagi untuk melampaui," pungkas Qodari.(ara/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari IndoBarometer, M Qodari mengatakan, elektabilitas dua pasang calon presiden (capres) yang bersaing semakin meningkat
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi