Jaringan Abu Tholut Dihabisi

Densus Tangkap Seorang Lagi, Sita Senjata dan Peluru

Jaringan Abu Tholut Dihabisi
KEJAR - Personil polisi saat menempelkan foto Abu Tholut ketika resmi menjadi DPO beberapa waktu lalu. Foto: Indonesiatoday/internet.
Setelah pulang dari Afghanistan, Abu Tholut merintis Kamp Hudaibiyah di Filipina Selatan bersama Nasir Abbas. Dia juga diamanahi sebagai ketua mantiqi (setara divisi dalam militer) III Jamaah Islamiyah yang membawahkan Indonesia Timur, Sabah, dan Serawak.

Saat kerusuhan Ambon dan Poso meletus, Tholut menjadi pengendali para mujahidin yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia. Dia pernah ditahan pada 2003. Tapi, tidak dalam kasus terorisme, melainkan kasus penyimpanan senjata api. Dia bebas pada 27 Agustus 2007.

Adik Tholut, Kusniati, pernah menuturkan kepada Jawa Pos bahwa Tholut hidup normal dalam keluarga besarnya setelah bebas. Dia hidup bersama enam saudaranya. Mereka berkumpul saat Idul Fitri dan bahkan saling membantu dalam bisnis pupuk organik serta tanaman hias.

Penangkapan Tholut dikomentari Ustad Abu Bakar Ba’asyir saat dijenguk Jawa Pos pada Jumat lalu (10/12) di Rutan Bareskrim Mabes Polri. Dia yakin penangkapan itu hanya merupakan upaya polisi untuk mengaitkan jaringan orang-orang yang berlatih di Aceh dengan dirinya. "Saya memang pernah ditunjukkan videonya (latihan). Saya bilang I’dad itu baik tapi harus konsisten. Kalau sudah berani pakai senjata, ya jangan menyerah kalau dikepung polisi," ujarnya.

JAKARTA - Satu demi satu anak buah Imron Baihaqi alias Abu Tholut ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri. Korps burung hantu itu menargetkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News