Jaringan Dokter Bodong di Batam Ditangkap
jpnn.com - LUBUKBAJA - Empat orang yang mengaku dokter, Hari Syahputra (21), Syariful Anwar (47), Jhon (24) dan Yunus (32), ditangkap oleh anggota Kodim Batam, karena menjual berbagai jenis obat kanker palsu kepada warga seharga Rp800 ribu perstrip.
Aksi penipuan berkedok jualan obat dan mengaku dokter penyakit dalam itu terungkap saat salah satu dokter yang praktek di mako Kodim Batam mencurigai obat-obatan yang dijual para pelaku.
Mereka menjualnya saat sosialisasi pencegahan kanker dan tumor ke warga Kodim, Senin (6/10) malam. Komplotan ini pun dibekuk polisi polresta Barelang. Komplotan petugas medis bodong dari kota Medan ini diotaki oleh Hari Syaputra dan Sarifudin warga kota Medan. Yunus berperan sebagai supir sementara Jhon berperan sebagai humas Yayasan Sehat Cinta Insan Kanker Indonesia (Yaski).
Yayasan ini sendiri didirikan oleh Sarifudin. Modus yang dilakukan keempat pelaku ini tergolong rapi dan nyaris tak ketahuan. Ide penipuan ini bermula dari aksi iseng Sarifudin yang sehari-harinya bekerja sebagai jasa iklan di kota Medan yang mencoba membuat yayasan bodong. "Mula iseng saja pak," kata Sarifudin, seperti dilansir dari Batam Pos (Grup JPNN), Rabu (8/10).
Setelah belajar banyak dari internet, tamatan SMA itu pun mengajak Hari, pria tamatan SMK Jurusan Mesin. Hari dinobatkan Sarifudin sebagai dokter dengan terlebih dahulu mengikuti pelatihan penyuluhan kanker di Jakarta selama tiga bulan. "Setelah itu baru rekrut Jhon dan Yunus karyawan lainnya," ujar Sarifudin.
Setelah mantap dengan yayasan dan peran masing-masing pelaku, komplotan ini mulai menjalankan aksi penipuan. Mereka membeli obat herbal perbotol Rp55 ribu melalui pembelian jasa online, obat itu kemudian dijual ke warga seharga Rp800 ribu perbotol. "Itu obat herbal biasa tapi kami ganti label jadi obat kanker dan tumor seperti yang dilihat di internet," ujar Hari.
Agar meyakinkan pembeli, jaringan dokter bodong ini, terlebih dahulu memberikan sosialisasi ke instansi, kantoran ataupun perkumpulan warga atas nama yayasan Yaski tentang pencegahan penyakit kanker dan tumor. Jaringan ini sudah berhasil menipu sejumlah warga di kota Medan, Pekanbaru dan Batam.
"Di Medan dan Pekan baru, kami datangi ke perkumpulan tempat ibadah, instansi pemerintah, polisi dan TNI. Tapi kalau di Batam baru di HKI Bengkong dan di Kodim itu yang kedua kali," ujar Sarifudin. Sekali menggelar sosialisasi, jaringan ini bisa meraup keuntungan puluhan juta dari hasil penjualan obat kanker bohongan itu. "Keuntungan kami bagi rata-rata Rp5-6 juta dalam sebulan. Itu diluar modal beli obat online," ujar Sarifudin.
LUBUKBAJA - Empat orang yang mengaku dokter, Hari Syahputra (21), Syariful Anwar (47), Jhon (24) dan Yunus (32), ditangkap oleh anggota Kodim Batam,
- Pemprov Uji Coba Helipad Kantor Gubernur Papua Barat
- Menyamar Jadi Pembeli, Polisi Tangkap Wiraswasta & Mahasiwa Pembawa 2,6 Kg Sabu-Sabu di Siak
- 4 Rumah dan 1 Bengkel di Agam Terkena Longsor, 22 Jiwa Terdampak
- PAM Jaya Pasang Pompa Alkon, Masyarakat Bilang Begini soal Dampaknya
- Bus Rombongan SMP Bogor Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang, 4 Orang Tewas
- PPPK 2024 Tahap II, 204 Tenaga Non-ASN Sudah Mendaftar