Jaringan Gas Rumah Tangga Tekan Ketergantungan Impor Elpiji
jpnn.com, MOJOKERTO - Ketergantungan akan impor elpiji diharapkan bisa ditekan dengan pemanfaatan jaringan gas (jargas) rumah tangga.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, impor elpiji tiap tahun mencapai 4,5 juta ton.
”Impor bisa kurang dengan jargas,” kata Jonan saat mengecek jargas untuk rumah tangga yang dibangun dan dioperasikan PT Pertamina Gas di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (Jatim), Minggu (13/8).
Jargas tersebut disediakan untuk 5.101 sambungan rumah tangga (SR) melalui pendanaan APBN 2017 senilai Rp 37,8 miliar.
Jonan mengatakan, pembangunan jargas bertujuan mendorong rumah tangga untuk memanfaatkan gas alam sebagai bentuk diversifikasi energi.
Menurut dia, program jargas dapat memangkas pengeluaran pemerintah maupun masyarakat untuk keperluan dapur.
”Aspek keselamatan, keamanan, serta dampak lingkungan penggunaan jargas juga lebih baik karena menggunakan tekanan lebih rendah (hingga 0,1 bar) dan pembakarannya lebih bersih dengan aliran yang kontinu selama 24 jam,” ujarnya.
Penggunaan jargas secara nasional diyakini mampu mengurangi impor elpiji 20 ribu ton per tahun.
Ketergantungan akan impor elpiji diharapkan bisa ditekan dengan pemanfaatan jaringan gas (jargas) rumah tangga.
- Pantau Satgas Nataru Pertamina, Wakil Menteri ESDM Jamin Ketersediaan Energi di Medan
- Luncurkan Green Movement UCO, Pertamina Patra Niaga Ubah Minyak Jelantah Jadi Biofuel
- Selamat! 519 Peserta Lulus Pertamina UMK Academy
- Tinjau Kesiapan Satgas Nataru, Menteri ESDM: Allhamdulillah, Kondisi Aman
- Daur Ulang Minyak Jelantah, Pertamina Patra Niaga Luncurkan Green Movement UCO
- Jelang Nataru, Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Tinjau Terminal BBM & LPG di Banten