Jaringan Kampus Australia Bantu Indonesia Cetak 5000 Doktor

Jaringan Kampus Australia Bantu Indonesia Cetak 5000 Doktor
Jaringan Kampus Australia Bantu Indonesia Cetak 5000 Doktor

“Kami kelompok universitas yang punya komitmen kuat untuk masyarakat, bisnis dan industri. Tentu saja kami ingin menjalin kerjasama yang berkelanjutan dengan semua mitra, termasuk Pemerintah Indonesia,” jelasnya.

Ia menyambung, “Kami yakin, kami bisa menjadi mitra yang baik.”

Nigel menuturkan, dengan adanya kesepakatan ini, baik ATN dan Kemenag berusaha untuk membangun program kolaborasi, termasuk penelitian.

Ia mencontohkan analisa ‘big data’ (data besar) yang dilakukan Australia yang ternyata berbeda dengan apa yang ada di Indonesia. Nigel berpendapat, kolaborasi lebih dalam pada bidang ini akan melengkapi pegawai negeri sipil dan para ilmuwan di Indonesia dengan pendekatan analisa data yang lebih canggih.

Jaringan Kampus Australia Bantu Indonesia Cetak 5000 Doktor
Alumni kampus dan delegasi konsorsium ATN di Makassar.

Twitter; @KonJenMakassar

Di sisi lain, kerjasama ATN dan Kemenag bisa dipandang sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah mahasiswa yang belajar ke Australia, mengingat sejak program ‘5000 Doktor’ diluncurkan tahun lalu, baru segelintir di antaranya yang memilih Australia sebagai tujuan studi.

“Saya tak tahu angka persisnya, tapi sejak tahun 2015 kemarin ada puluhan dari penerima beasiswa ‘5000 Doktor’ ini yang memilih Australia. Dalam satu tahun sendiri, kami memberikan 1000 beasiswa ini kepada para dosen baik negeri maupun swasta dan staf di bawah Kementerian Agama untuk kuliah di dalam atau luar negeri,” terang Kamaruddin yang bergelar Profesor ini.

“Yang paling banyak memang di Eropa,” lanjutnya.

Jaringan Universitas Teknologi Australia mendukung langkah Kementerian Agama Indonesia untuk menciptakan 5000 doktor di tahun 2019. Target ini dicanangkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News