Jaringan Penembak Polisi Diduga Rancang Aksi Lagi

jpnn.com - JAKARTA – Jajaran Polri diingatkan untuk tetap waspada meski identitas pelaku penembakan anggota polri di Ciputat dan Pondok Aren, Tangerang, sudah bisa diungkap, meski belum berhasil ditangkap.
Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Mulyana W Kusumah mengingatkan, kelompok ini harus diwaspadai. Mereka mempunyai tingkat keterlatihan menggunakan dan merakit senjata api serta bom pipa, memiliki jaringan, dan mempunyai mobilitas tinggi.
“Sebelum tertangkap dan terungkap tuntas, para pelaku kekerasan bersenjata terhadap anggota Polri, tetap berbahaya. Tidak tertutup kemungkinan mereka merancang aksi baru, walau dengan pelaku yang berbeda,” kata Mulyana, Direktur Seven Strategic Studies (7SS), kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (31/8) siang.
Karenanya, Mulyana menyarankan polri untuk mengoptimalkan operasi pengejaran untuk membekuk seluruh jaringan pelaku kekerasan bersenjata terhadap personil Polri.
Mulyana menegaskan, dirinya mengapresiasi kinerja polri dalam mengungkap kasus ini. Menurutnya, ini menunjukkan kapasitas institusi polri yang sungguh-sungguh memburu pelaku kekerasan bersenjata terhadap anggota Polri.
Mulyana juga menanggapi mengenai dugaan pelaku yang disebut-sebut pernah menjalani pelatihan paramiliter di Gunung Sawal. Dikatakan, Gunung Sawal, dengan luas sekitar 5.360 hektar, jauh dari Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, adalah lokasi yang sulit dideteksi. (sam/jpnn)
JAKARTA – Jajaran Polri diingatkan untuk tetap waspada meski identitas pelaku penembakan anggota polri di Ciputat dan Pondok Aren, Tangerang,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Honorer Lulus PPPK 2024 Tahap 1 Sudah Dilantik, Sisanya Malam Hari
- Masa Kontrak Kerja Guru PPPK Sampai Batas Usia Pensiun, Alhamdulillah
- Gus Ipul Yakin DTSEN Bisa Percepat Penurunan Kemiskinan
- KPK Sinyalir Uang Jutaan Dolar dari Izin Tambang era Rita Mengalir ke Japto dan Ahmad Ali
- Kubu Ted Sieong Pertanyakan Motif Jaksa Tak Hadirkan Nama-nama Dalam BAP
- KPK Sinyalir Satori dan Heri Gunawan Selewengkan Dana CSR BI Lewat Yayasan