Jaringan Teroris Solo Didoktrin Benci Polisi
Kamis, 06 September 2012 – 17:01 WIB
Baca Juga:
"Kita pulang sekitar pukul 01.00 dini hari (17 Agustus). Saya di-sms lagi sama Farhan, disuruh ngecek. Saya ngecek di situ (target) sudah siap sehingga Farhan dan Firman bisa melakukan penembakan. Setelah itu jam 1.30 dini hari, dia melakukan penembakan. Eksekutornya Farhan karena dia punya senjata api," papar Bayu.
Setelah penembakan itu, kata Bayu, kelompoknya merencanakan teror kedua pada 18 agustus 2012. Lagi-lagi, Bayu yang diminta melakukan survei di pos pengamanan Lebaran di Gladak, Solo, Jawa Tengah.
Setelah mengamati kegiatan di pos itu, Bayu juga ditugaskan mengawasi aksi Farhan dan Muchsin yang akan melemparkan granat ke pos pengamanan tersebut pada pukul 21.00 Wib. "Pimpinan kami bilang mendekati Lebaran banyak polisi di pos-pos tersebut. Ternyata benar, di pos Galadak lumayan banyak polisi,"papar Bayu.
JAKARTA - Jaringan teroris Solo yang menargetkan polisi sebagai sasaran teror bukannya tanpa alasan. Menurut salah satu tersangka dalam jaringan
BERITA TERKAIT
- Ketum Hikmahbudhi Sebut Kaesang Anak Muda yang Berani Memberikan Contoh
- Polisi Ungkap Identitas Mayat Anak Perempuan yang Ditemukan di Pesisir Pantai Lebak
- BPIP: Menangkal Pelemahan Budaya Hukum Lewat Penegakan Etika Berbangsa dan Bernegara
- Qodari Bela Kaesang, Singgung Mahfud MD yang Pernah Menggunakan Jet Pribadi Juga
- Pilot senior Captain Hanafi Luncurkan Buku The Last Flight Pilot
- Daya Tampung Sudah tak Cukup, Masjid di Shuzuoka Segera Direnovasi