Jasa Pengirimannya Bukan Lagi Manual, tapi Sudah Digital
Dia menambahkan, orang kalau sudah ngirim, otomotis bisa lihat langsung di sini (app). Jadi tidak perlu tunggu resi. Orang yang mau tracking, mau tahu barang yang dikirim sudah di mana. Status pengiriman empat tahap akan terus terupdate di aplikasi, dari penerimaan, pengiriman ke tujuan (delivery), hingga kiriman tiba di tujuan. Kalau tanda contreng artinya (kiriman) sudah selesai (tiba di tujuan).
Pengirim tidak perlu repot-repot lagi masukkan nomor kiriman untuk mencari tahu posisi kiriman di mana. "Kalau kirim satu oke (masukkan nomor kiriman), tapi kalau ngirim banyak itu kan susah. Ini yang membedakan kami dengan jasa manual lainnya. Kontrolnya mudah. Mau komplain juga tidak perlu lagi nelpon habisin pulsa," ujar Thalhah
"Kenapa ini bisa? Karena kami kan digital, semua proses (pengirimannya) tercata digital, kurirnya, agen-agennya, itu semua terkoneksi secara digital. Termasuk penerima kiriman, dia tahu posisi barangnya (sudah) di mana," sambungnya.
Barang yang hendak dikirim bisa langsung dikirim dari rumah atau dari kantor. "Kami tidak beda-bedakan kiriman. Satu kiriman aja pun kami jemput. Kami juga melayani belanja online. Dibayar cash atau wallet nanti setelah barang diterima," tutupnya. (esy/jpnn)
Dia mencontohkan perubahan cepat soal jasa pengiriman, dahulu serba manual, sekarang sudah ada jasa pengiriman digital.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Arasoft Dorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Program Digital Access Inggris Menjembatani Kesenjangan di Indonesia Timur
- Sinar Mas Land Sukses Menyelenggarakan DNA Leadership Summit di BSD City