Jasad Bayi Ditahan di RSUD Gara-gara si Ortu tak Mampu Bayar

Jasad Bayi Ditahan di RSUD Gara-gara si Ortu tak Mampu Bayar
Maksi Nubatonis dan istrinya Agustina Kause didampingi anak sulung mereka, mengisahkan kejadian yang dialami ketika anak mereka dirawat di RSUD SoE. Foto: YOPI TAPENU/TIMOR EXPRESS

Anak yang mereka kasihi sudah pergi untuk selamanya, namun mereka sudah mengiklaskannya. Namun sedikit harapan dari keduanya, kiranya orang lain yang sedang dan hendak berobat di RSUD SoE tidak lagi mendapatkan perlakuan sama seperti yang mereka alami.

"Kami memang tidak punya uang, tapi jangan diperlakukan seperti binatang,"ucap Agustina.

Terkait kasus ini, Direktur RSUD SoE, dr. Ria Tahun mengklarifikasi bahwa ia tidak pernah mengeluarkan instruksi baik itu lisan maupun tertulis, bahwa bagi siapa yang tidak memiliki uang, agar jasad pasien tidak boleh dipulangkan.

Baginya, kejadian itu merupakan kesalahan komunikasi antara petugas di ruangan dengan keluarga pasien.

"Itu yang kami salah. Kalau keluarga tidak mampu bayar, tidak perlu tahan seperti itu tapi urus pulangkan dulu nanti baru kita urus administrasinya. Kejadian itu saya benar-benar tidak tahu. Saya baru tahu setelah keesokan harinya," terang dia.

Sedangkan bagi dua petugas yang diketahui tidur saat menjalankan tugasnya, pihaknya sudah melayangkan surat panggilan untuk segera dibuatkan berita acara pemeriksaan (BAP). Jika dalam BAP ditemukan fakta bahwa benar, keduanya mereka terlelap saat menjalankan tugas, maka akan dijatuhi hukuman disiplin. (***/boy/sam/jpnn)

 


PASANGAN suami istri, Maksi Nubatonis dan Agustina Kause, merasakan pedihnya perlakuan manajemen rumah sakit yang bagi mereka, jauh dari perikemanusiaan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News