Jasad Yang Diduga WNI Maju Sidang Rekonsiliasi
Selasa, 03 Maret 2009 – 08:44 WIB
JAKARTA - Tim identifikasi korban Mabes Polri selesai menjalan tugas di negara bagian Victoria, Australia, Senin (02/03), mereka memaparkan hasil misi 14 harinya di Mabes Polri. Salah satunya, tim mampu mengidentifikasi data sekunder dua orang wartga negara Indonesia yang diduga ikut menjadi korban.
"Dalam minggu ini ada 10 jasad yang akan maju sidang rekonsiliasi. Dua jasad yang diduga WNI itu akan diikutsertakan," ujar Ketua tim DVI Polri Kombes Pol Mushadeq Ishaq dalam jumpa pers di Mabes Polri kemarin. Selain Mushadeq hadir anggota yang lain yakni AKBP dr Agung, Kompol dr Kiki Risda, AKP dr Didik Anton dan AKP dr Aji. Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan Mabes Polri Brigjen dr Edy Saparwoko juga ikut memberi penjelasan.
Menurut Mushadeq, tim tiba di Jakarta Minggu ( 1/03) petang. "Saat kami tinggal masih ada 4 titik api, total jasad yang ditemukan ada 214orang," kata ahli kedokteran forensik itu.
Dean dan Rudi, dua WNI yang diduga ikut terbakar statusnya masih dinyatakan missing persons ( orang hilang). "Itu karena yang dipastikan baru data sekunder yakni mobil Honda Jazz dan kalung. Yang data primer belum," katanya. Rudi dan Dean Lesmano dilaporkan hilang dalam peristiwa kebakaran hebat di Negara Bagian Victoria, Australia. Hilangnya dua WNI itu atas laporan" Juliana, kakak Rudi, yang mengaku telah putus kontak dengan adiknya dan Dean Lesmana sejak Sabtu 7 Februari 2009.
JAKARTA - Tim identifikasi korban Mabes Polri selesai menjalan tugas di negara bagian Victoria, Australia, Senin (02/03), mereka memaparkan hasil
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer