JAT Membantah, Polisi Cek Data

Terkait Kasus Penembakan Polisi di Palu

JAT Membantah, Polisi Cek Data
JAT Membantah, Polisi Cek Data
Terkait bantahan ini, Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Anton Bachrul Alam menyebut, pihaknya akan mengklarifikasi kembali data yang dihimpun polisi di lapangan, yang menyebut adanya keterlibatan anggota JAT. Menurutnya, apa yang disampaikan polisi adalah hasil keterangan sementara, berdasar keterangan di lapangan oleh Polda setempat.

"Kita akan cek kebenarannya. Nanti kita akan dapatkan keterangan-keterangan yang ada di lapangan," ujarnya di Mabes Polri, Senin sore.

Seperti diberitakan sebelumnya, penembakan ini sendiri terjadi di pos Direktorat Pengamanan Obyek Vital Polda Sulteng, dua pekan lalu. Empat pelaku terlihat datang menggunakan sepeda motor, sebelum akhirnya memberondongkan peluru dari senjata laras panjang yang mereka bawa. Akibatnya, dua personil polisi, yakni Bripda Gustiar Yudistira dan Bripda Prawira, tewas akibat terjangan peluru. Selain itu, seorang polisi lainnya yakni Bripda Dedi Edwar, terluka di bagian lengan.

Setelah aksi itu, para pelaku melarikan diri bersama senjata yang berhasil dirampas dari para korban. Hasil pengejaran polisi kemudian, belakangan empat orang telah ditangkap dan tiga anggota (pelaku) lainnya masih dalam pengejaran. Keempat orang itu adalah Aryanto Haluta alias Anto, Rafli alias Furqon, Dayat, serta Fauzan alias Charles. Sementara tiga orang yang kini diburu disebut berinisial S, B dan M. (zul/jpnn)

JAKARTA - Direktur Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Sonhadi membantah tuduhan polisi yang menyebut anggotanya terlibat dalam penembakan anggota Polri


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News