Jatah Kodeco 20 Persen Saham WMO Dipersoalkan
Kamis, 05 Mei 2011 – 22:51 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara menolak keputusan Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh yang telah menetapkan Pertamina hanya memegang saham Blok West Madura Offshore (WMO) sebesar 80 persen dan Kodeco 20 persen, dengan massa kontrak selama 20 tahun dari 2011-2031. "Hal yang mengejutkan kita semua, BP Migas telah menyatakan melalui suratnya tanggal 13 April 2011 bahwa Kodeco akan mendapatkan saham 10 persen, dan jika ternyata diberi saham 20 persen, hal ini berpotensi memberi kesempatan kepada penumpang gelap untuk memiliki saham di WMO dengan cara yang mudah, sangat murah dan tidak sah," tegasnaya.
"Iress menolak keputusan tersebut dan tetap menuntut agar Blok WMO diserahkan kepada Pertamina 100 persen," tegas Marwan Batubara saat dihubungi JPNN, Kamis (5/5).
Baca Juga:
Sikap penolakan tersebut, lanjutnya, karena tidak adanya ketentuan dalam joint operating agreement (JOA) WMO yang mewajibkan Indonesia untuk memperpanjang kerjasama dengan Kodeco. Sementara Pertamina telah menyampaikan permintaan untuk mengelola WMO 100 persen dengan komitmen produksi 30 ribu barel per hari (bph).
Baca Juga: