Jatah Si Kompol Rp60 Juta Perbulan
Gayus Bikin Sensasi, 9 Polisi Dijerat Pasal Korupsi
Kamis, 11 November 2010 – 15:25 WIB
JAKARTA - Gayus Halomoan Tambunan seolah tak berhenti membuat sensasi. Setelah permainan kasusnya dengan oknum penyidik Bareskrim Polri, jaksa, hakim dan pengacara terkuak, mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu kembali bikin ulah. Kali ini, Gayus disebut mendapatkan akses hidup di luar sel Rumah Tahanan Markas Komando Brigade Mobile (Brimob) Kelapa Dua, Depok, tempatnya dihukum dalam kasus mafia pajak. Mabes Polri menyebut akses itu didapat dengan menyogok kepala rutan dan delapan penjaga lainnya. Karena itulah, hukuman Gayus terancam bertambah, karena memberikan suap kepada polisi. Demikian pula sembilan anggota polisi dijadikan tersangka dan dicopot dari jabatannya.
''Berapa yang diterima itu belum konkrit, tapi paling tidak antara Rp50 hingga Rp60 juta untuk si kompol (kepala rutan). Untuk anggota lain, bervariasi ada Rp5 juta dan Rp6 juta,'' beber Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Iskandar Hasan di Mabes Polri, Kamis (11/11).
Baca Juga:
Uang ini merupakan upah yang diduga dibayarkan perbulan oleh Gayus, agar bisa menikmati udara bebas sejak bulan Juli 2010. Bahkan, kabarnya selama ditahan ia nyaris tak pernah menginap di dalam selnya. Gayus disebut hanya berada di sel sesaat pada hari sidangnya Senin dan Rabu. Setelah itu, ia bebas berada di luar tahanan. ''Ya, ada indikasi ke situ, sehingga penyidik akan mendalaminya lagi,'' kata Iskandar.
Baca Juga:
JAKARTA - Gayus Halomoan Tambunan seolah tak berhenti membuat sensasi. Setelah permainan kasusnya dengan oknum penyidik Bareskrim Polri, jaksa, hakim
BERITA TERKAIT
- Partisipasi Kelompok Rentan dalam Demokrasi Belum Optimal, Setara Institute Gelar Workshop di Sulsel
- BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan ke Ahli Waris Kru tvOne yang Meninggal Kecelakaan di Tol Pemalang
- KOPRI Dorong Adanya Ruang Aman untuk Perempuan dan Anak di Tempat-Tempat Ini
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Kabel Udara di Jakarta Semrawut, Ongen Sangaji Usulkan Pembentukan Pansus di Komisi A
- Tokoh Masyarakat Banten Minta PSN PIK 2 Jangan Dipolitisasi