Jateng Punya Sistem Aplikasi Baru untuk Menyelesaikan Masalah Kemiskinan

Sementara Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menuturkan evaluasi kali ini sebenarnya untuk merumuskan lebih dalam terkait program pendampingan desa oleh OPD. Sebab, sejak tahun lalu, Covid-19 menjadi kendala utama.
“Sebenarnya sudah ada penurunan, tapi karena pandemi Covid-19 ada kenaikan dari 750 desa menjadi 764, karena kondisinya seperti ini. Jadi, kita benar-benar assesment lagi,” tegas dia.
Pihaknya berkomitmen akan menggenjot untuk menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah. Selain pendampingan Satu OPD satu Desa, juga melalui SILAP-CSR yang telah diluncurkan
“Jadi aplikasi ini untuk memudahkan kami mengarahkan CSR dalam membantu penanganan kemiskinan di Jawa Tengah. Bukan mengambil, tetapi mengarahkan ada berapa nominal dan akan diarahkan ke bidang apa,” jelasnya.
Yasin juga menjelaskan program yang dijalankannya bukan hanya dilakukan untuk fisik, melainkan pemberdayaan. "Bukan hanya bantuan RTLH, jambanisasi tapi juga pemberdayaan dan pelatihan-pelatihan,” pungkasnya. (flo/jpnn)
Pemprov Jateng berkomitmen untuk menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah dan membuat sistem aplikasi baru.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Pemkab Maybrat Fokus pada Pengentasan Kemiskinan & Peningkatan IPM
- Kementrans Tetap Siap Sukseskan Program Presiden Prabowo Meski Kena Efisiensi Anggaran
- Wamendes Dorong Satu Data Tunggal Demi Percepat Pengentasan Kemiskinan di Level Desa
- Kolaborasi, Inovasi dan Sistem Mandiri, Kunci Pengentasan Kemiskinan
- Lukman Edy: Mensos Gus Ipul Akan Buka Mukernas I DNIKS 2025
- Megawati Anggap Ganjar Sudah Benar Bersikap Tolak Kedatangan Israel ke Indonesia